BOGOR, CEKLISSATU - Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, meminta Dinas Pendidikan (Disdik) untuk membuat skala prioritas program pekerjaan yang dilaksanakannya.

Rudy menyebut masih banyak SD dan SMP yang kondisinya memprihatinkan. Tidak hanya pada fisik bangunan, melainkan juga kurangnya mebeler sebagai penunjang berlangsungnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti kursi dan meja.

"Ini yang harus menjadi perhatian. Masih banyak sekolah yang kurang disentuh pembangunan. Meskipun memang setiap tahun terus berprogres, ada yang sudah dibangun dan dipenuhi mebelernya, namun tak jarang juga kembali mengalami kerusakan," ujar Rudy, Jumat 20 Oktober 2023.

Baca Juga : Ketua DPRD Ingatkan Iwan Hati-hati Isi Kekosongan Jabatan di Kabupaten Bogor

Menurutnya, skala prioritas harus dilakukan mengingat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor tak akan sanggup sekaligus untuk mengerjakan pembangunan tersebut.

"Maka setiap tahun harus kita anggarkan bertahap. Mudah mudahan pengalokasiannya betul-betul sesuai yang membutuhkan prioritas utama dulu," tegasnya.

Sementara diketahui, salah satu sekolah yang masih melaksanakan KBM di lantai tanpa mebeler itu terjadi di SDN Cidokom 2, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.

Salah satu guru sd tersebut, Mohamad Andriyana mengungkap bahwa kondisi itu sudah terjadi sejak dua tahun lalu. 

"Sudah sejak dua tahun kondisi begini. Kami terpaksa untuk melangsung KBM di lantai karena tidak ada mebeler. Bahkan untuk kelas 4B itu belajarnya menggunakan mushola, lalu kelas 6 pakai ruang lab," katanya.

Selain minimnya mebeler, pihaknya juga mengalami keuangan ruang kelas. Dari delapan kelas yang ada, SDN Cidokom 2 
harus menampung sebanyak 494 siswa.

"Idealnya 12 kelas ya, tapi sekarang ini ada 8 kelas untuk menampung 494 siswa," jelasnya.

Andriyana mengaku sudah beberapa kali melakukan pengajuan bantuan, namun tidak ada respon dari pemerintah.

"Kami sudah sering mengajukan bantuan namun tidak pernah ada respon. Kami harap ini menjadi prioritas, ada bantuan untuk sekolah kami," kata dia.