BOGOR, CEKLISSATU - Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bogor menyikapi konflik agraria di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, menghasilkan tujuh poin tuntutan yang ditujukan ke Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. Joko Widodo (Jokowi).

Tujuh poin tuntutan tersebut diantaranya mahasiswa meminta pertama Lestarikan sistem pertanian subsisten. Kedua, Tinjau kembali sistem korporasi petani secara menyeluruh. Ketiga, Berhentikan titik perluasan program food sstate.

Keempat, Batasi keran impor, atasi masalah rantai pasok segera. Kelima, Wujudkan land reform sejati, serta hentikan perampasan lahan segera. Keenam, Selesaikan sengketa Rempang segera. Terakhir, Hentikan kegagalan sistem yang dibangun dalam Proyek Strategis Nasional. 

Baca Juga : Aksi BEM Se-Bogor Bela Rempang Diwarnai Aksi Saling Dorong dengan Polisi

"Hal- hal seperti ini yang secepatnya harus diselesaikan agar masyarakat mampu kembali percaya dengan pemerintah dan para kaki tangannya," ucap Koordinator BEM se-Bogor, Ahmad Sobari pada Senin, 25 September 2023.

Sebelumnya, aksi BEM se-Bogor dalam menanggapi situasi adanya konflik agraria di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, berubah menjadi kerusuhan. Aksi ini berlangsung di Jalan Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Pantauan Ceklissatu.com dilapangan, puluhan mahasiswa awalnya berkumpul dengan membawa spanduk bertulisan dan bahkan sebuah mobil pengeras suara. Sembari berorasi, massa aksi berusaha untuk merobohkan pagar kawat berduri yang telah dipasang oleh pihak kepolisian.

Namun pagar kawat berduri berhasil dihancurkan. Setelah itu, mahasiswa membakar ban sebagai tanda protes. Dengan perintah dari koordinator aksi, mahasiswa mulai mendekati blokade yang ditempatkan oleh pihak kepolisian.

Massa aksi pun berusaha keras untuk menerobos blokade polisi dengan tujuan untuk mendekati pintu gerbang Istana Kepresidenan, dan konfrontasi fisik tak terhindarkan.

Sementara itu, usai berdialog dengan pihak kepolisian dan diduga perwakilan Istana Kepresidenen Bogor, mahasiswa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 19.00 WIB setelah membacakan poin-poin penting yang ditujukan ke Presiden RI, Joko Widodo.