BOGOR, CEKLISSATU -- Pada hari pertama pendaftaran, website Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jawa Barat sulit diakses oleh orang tua siswa, Senin (3/6/2024). Hal tersebut diakui juga oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Disdik beralasan bahwa penyebab sulitnya mengakses website PPDB, diduga karena banyak orang tua siswa yang serentak membuka halaman web PPDB.

"Jadi pintunya satu, semua ingin masuk pasti ada down," ungkap Plh Kadisdik Jabar, Mochamad Ade Afriandi kepada wartawan.

Baca Juga : Pj Gubernur Jabar Pastikan PPDB Tidak Ada Titipan, Bila Melanggar Sanksi Tegas Menanti

Menurutnya, petugas sedang berupaya menguatkan sinyal jaringan PPDB agar stabil. Tetapi sejumlah faktor, seperti cuaca berpotensi mengganggu sinyal.

"Kami berharap ini tidak terjadi terus menerus," ucapnya.

Ia menjelaskan, PPDB SMA/SMK/SLB dimulai pada  3-7 Juni 2024. Pembukaan pendaftaran dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. 

"Saat membuka web pendaftaran, orang tua harus memperhatikan jaringan layanan internet di rumah stabil atau tidak," terangnya.

Baca Juga : Kick Off PPDB Kota Bogor, Atang: Perlu Adanya Penghitungan ulang Porsi Penerimaan Berdasarkan Jalur Zonasi

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, mengatakan, apabila orang tua maupun calon peserta didik mengalami kendala pada saat pendaftaran, bisa langsung mendatangi sekolah tujuan maupun kantor Disdik.

"Apabila calon peserta didik terkendala dalam pendaftaran secara mandiri, dapat melakukan pendaftaran secara online dengan bantuan operator sekolah tujuan," ungkap Herman dalam keterangan resmi, Selasa (4/6/2024).

"Kemudian, sekolah tujuan dapat membantu mendaftarkan calon peserta didik menggunakan akun operator sekolah," tutur Herman. 

Lalu lanjut Herman, selain layanan daring, panitia PPDB Jabar 2024 juga menyediakan layanan luring yang bisa dimanfaatkan bagi calon pendaftar. Pendaftar tinggal membawa kelengkapan dokumen pendaftaran saja.

Menurutnya, evaluasi terhadap pelaksanaan PPDB Jabar 2024 tahap pertama I ini akan dilakukan demi memastikan kelancaran proses pendaftaran

"Sebagaimana arahan Pak Gubernur, panitia diminta tidak menolak layanan offline. Pada prinsipnya tidak ada anak yang tertinggal. Semua terlayani, pendaftar harus mendapatkan layanan pendidikan terbaik," tandasnya.