BOGOR, CEKLISSATU - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bontang sosialisasikan aplikasi JMO dan alur Klaim JKK ke 2 perusahaan yaitu PT. Bima Palma Nugraha dan PT. Bima Agri Sawit.


Sosialisasi tersebut, dilakukan oleh Riri H. Chandra, Kepala Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bontang, dan Eka Suryadi, Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bontang serta 2 orang staff kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bontang pada 6 Juni 2023 di kantor utama PT. Bima Palma Nugraha Wilayah 2 di Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur 


Pada sosialisasi tersebut Riri H. Chandra memperkenalkan, beragam fitur aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) yang kini telah diunduh oleh lebih dari 18 juta pengguna.

Baca Juga : Diklaim Menurun, Penduduk Miskin di Kabupaten Bogor Capai 474 Ribu Jiwa


“Lewat JMO, pekerja khususnya di sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) dapat melakukan pendaftaran hingga pembayaran iuran dengan cara yang lebih cepat dan mudah karena dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta didukung berbagai pilihan e-wallet maupun kanal perbankan yang terintegrasi,” pungkas Chandra.


Lebih lanjut Chandra menjelaskan peserta yang telah berhenti bekerja juga dapat memanfaatkan fitur klaim JHT yang terdapat di JMO, dengan teknologi biometrik yang disematkan dalam aplikasi ini, proses klaim JHT yang tadinya membutuhkan waktu lima hari, dapat dipangkas menjadi rata-rata 15 menit saja.


Aplikasi JMO juga dilengkapi dengan fitur-fitur lain untuk memenuhi kebutuhan peserta, salah satunya fitur manfaat layanan tambahan perumahan pekerja yang diperuntukan bagi pekerja yang membutuhkan fasilitas pembiayaan perumahan.


“Selain itu, ada juga fitur alternatif penyediaan pinjaman multiguna kepada peserta atau yang dikenal dengan dana siaga. Serta beragam fitur lain di antaranya fitur berita dan siaran TV streaming, fitur top-up & tagihan, hingga fitur promo,” tutup Chandra.


Di tempat terpisah, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bontang Ramdani menjelaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan terus melakukan inovasi kemudahan layanan yang juga sejalan dengan program pemerintah dalam mengembangkan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang lebih inklusif dan efisien.


Ramdani menerangkan pentingnya sosialisasi tersebut agar setiap perusahaan di wilayah kerja Bontang dan Kutai Timur dapat memahami setiap info terbaru terkait aplikasi JMO dan program-program jaminan sosial ketenagakerjaan, dan selanjutnya dapat berkesinambungan agar dipahami oleh setiap tenaga kerja di perusahaan.


“Kami berharap, setiap pekerja yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dapat menggunakan serta memanfaatkan fitur pada aplikasi JMO ini," ungkapnya.


Seraya menutup keterangannya, Ramdani mengajak seluruh pekerja di sektor formal maupun informal khususnya yang bekerja di wilayah Bontang dan Kutai Timur untuk memastikan dirinya terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.


Pada akhir sosialisasi Eka Suryadi selaku Kepala Bidang Kepesertaan tak lupa menyampaikan pentingnya perlindungan pekerja rentan khususnya pekerja rentan masyarakat Bengalon yang berada di sekitar wilayah perusahaan yang belum terlindungi program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.


Menurut Eka perlindungan pada pekerja rentan yang berada di sekitar wilayah perusahaan sangat diperlukan agar terwujudnya universal coverage jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia, khususnya di wilayah Bengalon.


“Karena profesi apapun tidak lepas dari risiko kecelakaan kerja, kematian maupun risiko sosial ekonomi lainnya. Sejalan dengan kampanye Kerja Keras Bebas Cemas, ia ingin para pekerja dapat bekerja keras tanpa rasa cemas karena risikonya telah ditanggung BPJS Ketenagakerjaan,” tutup Eka.


Pada kesempatan yang sama General Manager PT. Bima Palma Nugraha Wilayah 2, Dani, mengapresiasi kedatangan Tim BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bontang yang telah menjelaskan dengan detail terkait aplikasi JMO dan program-program jaminan sosial ketenagakerjaan.


“Kami sangat mengapresiasi atas sosialisasi yang di jelaskan oleh BPJS Ketenagakerjaan Bontang, kami harap aka nada sosialisasi langsung ke tenaga kerja yang berada di lapangan,” cetus Dani.