BANDUNG, CEKLISSATU – Usai mengkritisi mengenai moda transportasi LRT Palembang, Ridwan Kamil meminta maaf khusus kepada warga Palembang.

Menurut Ridwan Kamil, kegagalan pengambilan keputusan LRT Palembang terjadi karena dasar perencanaannya dilakukan secara politis. Kang Emil sapaan akrabnya mengatakan keputusan membuat LRT Palembang didasarkan atas hajatan besar Asian Games 2018.

"Permohonan Maaf Kepada Warga Palembang jika poin diskusi Studi Pembangunan di Jababeka terkait studi2 kasus transportasi dianggap kurang berkenan," ujar Ridwan Kamil dalam ungggahan instagramnya, Senin 24 Oktober 2022.

Adanya kesalahpahaman informasi yang diterima oleh masyarakat, ada pengembang di wilayah Bekasi-Karawang meminta dibangunkan moda MRT. Emil kemudian menyebut moda tersebut sangat mahal.

Baca Juga : Waduh, Biaya Proyek MRT Bundaran HI-Kota Bengkak Rp 26 Triliun

"Saya menjawab dengan berargumentasi: 1. MRT itu mahal sekali, 1 Trilyun per KM. Tidak ada anggaran pemerintah daerah yang sanggup kecuali DKI mungkin. 2. Kedua populasi harus besar supaya penuh dan balik modal cepat. 3. Harus terkoneksi dengan feeder dan jaringannya harus luas.
4. Jika populasi sedikit nanti ada tantangan seperti LRT Palembang yang kondisi ridershipnya penumpang hariannya belum maksimal (berdasarkan penglihatan saya saat kunjungan terakhir)," kata Emil.

"5. Diskusi di Jababeka itu sifatnya akademis membahas plus minus pembangunan indonesia dari zaman dulu sd sekarang. Bukan format tanya jawab dengan media. 6. Mungkin kebiasaan saya sebagai mantan dosen yg selalu berargumen dengan memberi contoh studi kasus. Suka lupa bahwa dalam berstatemen akademik, melekat jabatan saya sbg pemimpin daerah, sehingga ada kritikan "urus aja atuh jabar, jangan sok komen pembangunan daerah lain.

Emil pun menerima kritikan terhadap dirinya terkait dengan pernyataan tersebut.

"Kritikan itu saya terima dengan lapang dada," tuturnya.

Namun jika itu kurang berkenan dan keliru, sekali lagi saya haturkan permohonan maaf. Mungkin saya harus update dan jalan-jalan lagi ke Kota Palembang yang pembangunannya memang keren, pesat dan luarbiasa," katanya.

Emil pun menutup unggahan permohonan maaf tersebut dengan berpantun.

"Indahnya kembang di motif baju. Menjual gaun ke pulau Sumatera. Kota Palembang memang maju. Warganya pun bahagia sejahtera,". Sekali lagi hapunten dan hatur nuhun," tutupnya.