BOGOR, CEKLISSATU - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas kasus penyakit gagal ginjal akut yang terjadi kepada anak. Hal itu untuk memastikan apakah kasus tersebut terdapat tindak pidana atau tidak.


"Tadi malam kita sudah melakukan koordinasi dengan Pak Menkes, BPOM, bersama Menteri Perdagangan dan Kementerian. Dan saya sudah bilang Kapolri supaya kasus gagal ginjal akut ini diusut. Untuk ditelaah kemungkinan-kemungkinan ada tidaknya tindak pidana," kata Muhadjir, saat meninjau lokasi tanah longsor di Gang Barjo, Kota Bogor, Sabtu 22 Oktober 2022


Muhadjir menilai, kasus ini perlu diusut karena berdasarkan data sementara, terdapat bahan baku impor


"Ini harus kita lakukan karena berdasarkan data awal, ini adalah bahan baku impor dari sebuah negara yang sekarang negaranya justru tidak kena. Tetapi kenapa justru negara yang mengimpor kok kena," ungkapnya.

Baca Juga : Menko PMK Panggil Kemendag dan Kemenperin Terkait Kasus Gagal Ginjal


Ada tiga negara yang tedampak hal tersebut. Dimana, Indonesia ini, menjadi negara paling tinggi terdampak dalam kasus tersebut. 


"Ada tiga negara importir yang sekarang kena ginjal akut. Pertama Indonesia jumlah angka kasusnya banyak yang meninggal diatas 118. Kemungkinan besar akan bertambah," 


Selain Indonesia, ada juga negara kedua yaitu negara jambia yang memiliki kasus serupa sebanyak 74 kasus kematian. Kemudian yang kecil adalah nigeria ada 25 kasus


"Kita minta telisik sampai di bagian yang paling hulu, dari mana asal bahan baku itu, bagaimana prosesnya masuk ke Indonesia, dan terdistribusi ke mana saja, ke pabrik farmasi mana saja, dan kemudian produknya apa. Itu harus kita telisik semua. Kita harapkan dalam waktu yang tidak lama, kita bisa menetapkan status apakah memang ada pelanggaran atau ada tindak pidana atau tidak,"paparnya


Muhadjir menyebut, langkah itu perlu dilakukan, sebab kebanyakan yang terdampak merupakan anak kecil. 


"Bagi kita ini sangat penting karena anak dibawah umur rata rata 10 tahun ke bawah. Terutama 6-1 tahun. Ini adalah SDM masa depan berharga dan bagi kita satu korban itu bernila," jelasnya


Pihaknya meminta untuk obat sirup tidak dijual belikan terlebih dahulu untuk menekan kasus ini


"Hindari saja obat sirup kecuali obat sirup yang selama ini sudah diminum dan atas resep dokter. Jangan tanpa resep dokter,"tegasnya.