JAKARTA,CEKLISSATU - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengonfirmasi adanya penambahan satu kasus baru penyakit cacar monyet atau Mpox di DKI Jakarta. Dengan tambahan ini, total kasus yang dilaporkan sejak 2022 mencapai tiga orang.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, mengindikasikan pasien ini kemungkinan adalah kasus impor, karena memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri. 

Hal Ini sekaligus mengkonfirmasi bahwa kasus baru yang dilaporkan tidak berkaitan dengan kasus sebelumnya.

"Sementara ini tidak ada hubungan dengan kasus kedua dan pernah ada riwayat ke luar negeri China," ungkap dr Maxi, Kamis (19/10).

Gejala yang dialami ketiga pasien penyakit cacar monyet (Mpox) di Indonesia hampir sama dengan kasus sebelumnya. Pasien berusia 28 tahun itu mengeluhkan demam, kemudian diikuti munculnya banyak lesi, termasuk di daerah genital.

"Gejala demam, mual, ada lesi kulit di daerah genital, diikuti sakit menelan, sakit otot menggigil," sambung dr Maxi.

Pasien yang masih bergejala diminta untuk menjalani isolasi guna mencegah penularan makin meluas. Rata-rata, dibutuhkan waktu sekitar tiga minggu agar pasien dapat pulih sepenuhnya.

Gejala ruam atau lesi terkait cacar monyet (Mpox) biasanya muncul dalam beberapa tahap, dimulai dari bercak kulit yang berubah warna, kemudian timbul benjolan, dan berubah menjadi lenting atau lesi yang berisi cairan padat, hingga akhirnya mengering.

Setahun terakhir, lebih dari 80 persen kasus cacar monyet yang dilaporkan di seluruh dunia terjadi pada pria. 

Namun, dr. Robert Sinto, seorang spesialis penyakit dalam divisi penyakit tropis dan infeksi dari RSCM, menyatakan bahwa infeksi ini dapat menular pada berbagai kelompok, termasuk wanita, melalui berbagai media penularan seperti droplet, kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, hingga kontak seksual.