BOGOR, CEKLISSATU - Anggota DPR RI Endang Setyawati Thohari memimpin Bimbingan Teknis (Bimtek) dalam upaya meningkatkan standarisasi hortikultura bagi mahasiswa dan Kelompok Wanita Tani (KWT).

Acara Bimtek yang berlangsung di GOR B Pajajaran, menghadirkan narasumber dari Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian.

Endang Setyawati Thohari mengatkaan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mengklasifikasi standar kualitas buah-buahan dan sayuran. Ia menekankan pentingnya menjaga agar buah dan sayuran yang dikonsumsi masyarakat memenuhi standar kesehatan.

Baca Juga : Soal Beredarnya Foto Firli dan SYL, Begini Respon KPK

"Kami mengundang mahasiswa dan KWT yang telah mengikuti program kami, sehingga KWT dapat menanam buah dan sayuran sesuai dengan standar yang ditetapkan," ucapnya pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Menurut Endang, pelatihan ini akan membantu KWT untuk tidak hanya menanam tanpa arah, melainkan juga memahami standarisasi, sehingga hasil panen optimal dan memenuhi persyaratan.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga agar sayuran tidak terkontaminasi pestisida berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Endang menegaskan bahwa petani harus menggunakan anti hama sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Kegiatan ini lebih berfokus pada edukasi organik dan menyebarkan hasil penelitian kepada masyarakat," tambahnya.

Di samping itu, Kepala BSIP Jawa Barat, Rustan Massinai, menjelaskan bahwa kehadiran BSIP dalam Bimtek ini bertujuan memberikan pemahaman tentang standarisasi budidaya buah-buahan dan sayuran.

"Kami memiliki program Icare yang dimulai dengan standarisasi budidaya, kemudian produknya, dan akhirnya hasil yang di standarisasi," ujarnya.

Rustan juga mendorong agar budidaya buah-buahan dan sayuran mengikuti Praktik Pertanian yang Baik (GAP) dan Praktik Penanganan yang Baik (GHP), serta Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Kami akan mendorong SOP yang spesifik untuk lokasi tertentu sebelum meningkatkan standar menjadi SNI," jelasnya.

Rustan juga menyoroti upaya di Jawa Barat untuk memastikan bahwa benih-benih padi dan sayuran di kebun-kebun memenuhi standar dan diterapkan di masyarakat, serta didukung dengan sertifikasi.

"Standar panen adalah salah satu fokus kami, bukan hanya jumlah tetapi juga kualitasnya.Lahan pertanian di Jabar mengalami penyusutan dari 1,2 juta hektar menjadi 928 hektar, dan inisiatif kami adalah memacu produktivitas melalui varietas yang memiliki hasil tinggi, termasuk komoditas hortikultura, perkebunan, dan tanaman pangan," katanya.