JAKARTA, CEKLISSATU – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengecam serangan Israel terhadap gedung dan fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah. 

Retno Marsudi menyebut, aksi itu sebagai pelanggaran hukum internasional yang jelas mengatur bahwa fasilitas diplomatik harus dilindungi.

"Serangan tersebut merupakan satu dari sekian banyak aksi Israel yang meningkatkan eskalasi konflik, dan dapat menghapus prospek perdamaian di kawasan Timur Tengah," ucapnya.

Seorang komandan tertinggi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dan enam perwira lainnya tewas dalam serangan rudal yang menargetkan Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada Senin (1/4/2024).

Baca Juga : Indonesia Ajukan Tiga Tuntutan Terkait Aksi Militer Israel di DK PBB, Berikut Ini Poin-poinnya

Dalam pernyataannya, sayap hubungan masyarakat IRGC mengumumkan tewasnya Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon;

Kemudian wakilnya Jenderal Hadi Haj Rahimi dan lima anggota militer lainnya dalam serangan di sebuah gedung yang menjadi tempat tinggal bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di ibu kota Suriah.

Kelima korban jiwa lainnya adalah Hossein Amanollahi, Seyyed Mahdi Jalalati, Mohsen Sadaqat, Ali Agha Babaei dan Syed Ali Salehi Rozbahani--semuanya anggota IRGC.

Pernyataan itu mengatakan Israel melakukan serangan tersebut "menyusul kekalahan yang tidak dapat diperbaiki saat melawan kelompok perlawanan Palestina". 

Baca Juga : Menlu RI Retno Marsudi Walk Out Ketika Dubes Israel Pidato di Dewan Keamanan PBB

Serangan Israel terus berlangsung di Jalur Gaza, dan telah menewaskan lebih dari 32.800 orang, yang sebagian besar anak-anak, sejak 7 Oktober.

Zahedi adalah seorang komandan veteran IRGC yang sebelumnya memimpin angkatan darat dan angkatan udara IRGC dan juga menjabat sebagai wakil komandan operasi militer IRGC.

Serangan rudal itu dilaporkan menargetkan gedung yang berfungsi sebagai departemen urusan konsuler Kedutaan Besar Iran serta kediaman duta besar Iran.

Disebutkan Duta Besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari beserta keluarganya tidak mengalami cedera.

Akbari mengatakan, gedung itu diserang dengan jet tempur F-35 dan enam rudal, hingga menewaskan beberapa wakil menteri militer Iran.

Dia mengatakan serangan itu melanggar konvensi internasional dan akan memberi "tanggapan yang menentukan".

Tetapi, Radio Militer Israel mengatakan Kedutaan Besar Iran bukan target serangan itu, melainkan sebuah gedung di dekatnya yang berfungsi sebagai markas militer IRGC di Damaskus yang dibom, tanpa mengakui bahwa serangan itu dilakukan oleh Tel Aviv.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Suriah menyebutkan serangan itu terjadi pada pukul 05.00 sore waktu setempat, menuduh Israel melakukan serangan dari Dataran Tinggi Golan.