JAKARTA, CEKLISSATU - Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) yang berbasis di AS, merupakan laser terbesar di dunia diklaim dapat digunakan untuk mendeteksi alien.

Untuk melihat seberapa jauh sensitivitas laser dapat diregangkan, para ilmuwan membuat perhitungan objek terkecil yang akan menghasilkan gelombang gravitasi yang dapat dideteksi dengan jelas di Bumi. Ternyata, itu masih cukup besar untuk bisa dideteksi oleh laser LIGO.

Dilansir dari Space, Selasa 27 Desember 2022, detektor LIGO disebut bisa melihat gelombang gravitasi dari distorsi kecil yang mereka buat dalam ruang-waktu saat mereka melewatinya. Terdiri dari dua detektor berbentuk L yang berpotongan, masing-masing dengan dua lengan sepanjang 4 kilometer, laser memiliki sensitivitas yang tinggi.

Baca Juga : KPK Segera Tindaklanjuti Laporan Dugaan Penyelewengan Bantuan Korban Gempa Cianjur

Agar alien dapat dideteksi oleh LIGO, mereka harus membawa pesawat yang memiliki berat kira-kira sama dengan Jupiter, bergerak dengan kecepatan sepersepuluh cahaya, dan berada dalam jarak 326.000 tahun cahaya dari Bumi.

Para fisikawan juga mencatat bahwa drive warp alien canggih akan menciptakan pola gelombang gravitasi yang dapat dibedakan dari sumber alami dan bahwa, jika terdeteksi, gelombang alien ini bahkan dapat memberi petunjuk kepada manusia tentang cara merekayasa balik teknologi tersebut.

Apakah pesawat ruang angkasa dengan skala dan kecepatan ini mungkin, para peneliti tidak tahu, tetapi mereka berharap untuk mengecilkan ukuran kapal ke proporsi yang lebih masuk akal karena detektor gelombang gravitasi (GW) yang semakin sensitif, seperti Antena Antariksa Interferometer Laser 2037 Badan Antariksa Eropa.

"Ini karena bentuk sinyal GW sepenuhnya bergantung pada lintasan objek. Dngan demikian, saat sinyal semburan terdeteksi, seseorang dapat mencoba mempertimbangkan kualitas mekanisme transportasi yang ada berdasarkan bentuk sinyal GW," tulis para ilmuwan.