JAKARTA,CEKLISSATU - Sejumlah demonstran pro-Palestina memblokade akses ke pabrik BAE Systems di Inggris pada Jumat, meminta perusahaan pemasok militer terkemuka tersebut menghentikan penjualan senjata ke Israel.

Sambil membawa poster bertuliskan "Berhenti Persenjatai Israel" dan mengibarkan bendera Palestina, mereka berkumpul di depan pintu masuk pabrik itu.

Pabrik tersebut merupakan lokasi di mana BAE Systems melakukan uji dan perakitan peralatan elektronik untuk pesawat militer dan sistem pengintaian. Sejumlah besar demonstran menghalangi akses ke fasilitas, sementara puluhan lainnya memblokade pintu masuk lainnya.

Meskipun BAE mengatakan pihaknya tidak langsung mengekspor peralatan ke Israel. Namun, perusahaan ini adalah penyedia utama peralatan jet tempur F-35 buatan AS yang digunakan oleh Israel.

"Kami terkejut dengan situasi di Israel dan Gaza dan dampaknya yang menghancurkan terhadap warga sipil di wilayah itu, dan kami berharap konflik itu bisa segera berakhir," kata juru bicara BAE sambil menambahkan bahwa pihaknya menghormati hak individu untuk berunjuk rasa secara damai.

"Kami beroperasi di bawah regulasi yang sangat ketat dan sepenuhnya mematuhi semua kendali ekspor pertahanan yang berlaku dan terikat pada pemeriksaan secara berkelanjutan," katanya.

Unjuk rasa ini digelar menyusul tindakan serikat pekerja di Belgia dan Spanyol yang menolak menangani pengiriman alat militer terkait konflik di Gaza

Pada 7 Oktober, Israel melakukan pengepungan dan invasi ke Gaza untuk mengatasi Hamas setelah serangan kelompok perlawanan Palestina, yang menurut Tel Aviv, menewaskan 1.400 orang. 

Otoritas kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 10.000 kematian akibat serangan balasan Israel. Selain itu, serikat pekerja di beberapa kota Eropa, seperti Barcelona dan Belgia, menunjukkan penolakan terhadap penanganan barang militer yang dikirim ke Israel.

Aksi demonstrasi secara rutin telah digelar di berbagai kota di Eropa selama beberapa pekan terakhir untuk menunjukkan dukungan kepada warga Palestina di Gaza.

Rencana unjuk rasa pro-Palestina besar-besaran yang direncanakan pada Sabtu di London telah menimbulkan kontroversi.

Hal itu dikarenakan waktunya bersamaan dengan peringatan akhir Perang Dunia I, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan memicu bentrok dengan kelompok lain di ibu kota Inggris itu.