SEOUL, CEKLISSSATU – Tragedi Halloween di Itaweon yang menewaskan 156 korban jiwa pada Sabtu 29 Oktober 2022 waktu setempat, menjadi tragedi paling mematikan sejak 2014. Pihak berwenang hingga saat ini masih melakukan penyelidikan akan tragedi ini.
 
Namun, ada beberapa faktor yang menjadi pemicu terjadinya tragedi Halloween di Itaewon ini. Berikut beberapa faktor kejadian mematikan tersebut:
 

Baca Juga : Kepala Polisi Korsel Minta Maaf Atas Tragedi Halloween


  1. 1. Perayaan tanpa Penyelenggara
    Itaewon yang dikenal sebagai distrik hiburan, banyak berjajar restoran, kafe, bar, hingga kelab malam di sejumlah gang-gang kecil yang hanya selebar 3,2 meter saja di kawasan itu.
  2. Kawasan Itaewon sudah biasa dipenuhi muda-mudi Korsel setiap akhir pekan dan perayaan spesial lainnya. Namun, memang tidak ada acara perayaan resmi yang digelar oleh badan penyelenggara di kawasan itu.

2. Minim Polisi dan Kontrol Kerumunan

Menurut polisi, hanya 137 petugas yang dikerahkan ke Itaewon untuk mengamankan puncak perayaan Halloween pada Sabtu (29/11). Padahal, massa yang mendatangi kawasan Itaewon mencapai 100 ribu orang lebih, jumlah tertinggi yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Pihak berwenang juga mengakui, tidak memiliki prosedur khusus untuk menangani kerumunan perayaan tanpa acara resmi.

3. Antusiasme Warga usai Dikurung Covid

Perayaan Halloween lalu merupakan yang pertama sejak tiga tahun terakhir. Korea Selatan baru mencabut serangkaian pembatasan pandemi Covid-19 pertengahan tahun ini. Sejak itu, distrik hiburan mulai begeliat lagi termasuk di Itaewon karena kerumunan sudah mulai diizinkan.

Antusiasme warga terhadap perayaan Halloween kemarin sangat tinggi, sehingga jumlah massa yang mendatangi kawasan itu melebihi biasanya dan di luar ekspektasi.

4. Jalanan Itaewon yang Sempit dan Menurun

Itaewon dikenal sebagai pusat hiburan, selalu dipadati warga Korsel di akhir pekan dan malam hari selepas jam kerja berakhir. Namun, memiliki jalan yang berbukit dan sempit, dengan lebar jalan hanya 3,2 meter saja.