JAKARTA, CEKLISSATU - Kelompok Hamas mengatakan hampir 50 sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza telah meninggal akibat serangan udara Israel di wilayah Palestina tersebut.

"Brigade (Ezzedine) Al-Qassam memperkirakan jumlah tahanan Zionis yang terbunuh di Jalur Gaza akibat serangan dan pembantaian Zionis telah mencapai hampir 50 orang," kata sayap bersenjata Hamas tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di saluran Telegramnya, dikutip kantor berita AFP.

AFP belum dapat memastikan kebenaran klaim tersebut. Israel telah melakukan serangan udara dan artileri besar ke Gaza sebagai respons terhadap serangan besar-besaran Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober. 

Militer Israel sebelumnya mengatakan 224 orang diculik oleh Hamas dalam serangan tersebut, yang juga menewaskan sekitar 1.400 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil.

"Kami telah memberi tahu keluarga 224 sandera. Jumlah ini berubah berdasarkan informasi intelijen yang kami peroleh," kata juru bicara militer Daniel Hagari kepada wartawan.

"Hal ini akan terus berubah. Upaya memulangkan para sandera adalah prioritas utama," imbuhnya.

Menurut angka pemerintah Israel yang tidak dapat dikonfirmasi oleh AFP, setidaknya setengah dari sandera memiliki paspor asing.

Sebuah kelompok yang mewakili keluarga sandera menyatakan mereka telah mencapai batas kesabaran mereka dan menuntut pertemuan segera dengan pejabat tinggi pemerintah.

"Tak sabar lagi, mulai sekarang kami akan berjuang," kata kelompok itu.

"Kami menuntut kabinet berbicara kepada kami malam ini dan memberitahu kami bagaimana mereka bermaksud untuk membawa mereka (sandera) kembali hari ini. Kami mengintensifkan perjuangan, kami tidak lagi menunggu untuk dipimpin, kami memimpin perjuangan," kata Meirav Leshem Gonen - - ibu dari Romi Gonen yang termasuk di antara para sandera.

Sampai saat ini, empat perempuan telah dibebaskan oleh Hamas setelah melalui mediasi oleh Mesir dan Qatar.