BEKASI, CEKLISSATU - Tebing bantaran Sungai Cipamingkis, Kampung Cigoong, Desa Sirnajati, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, longsor. Rumah warga yang tinggal di bantaran sungai itu terancam longsor beberapa waktu lalu akibat pengikisan bibir sungai. 

"Beberapa rumah kondisinya sangat kritis karena sudah sangat dekat ke tebing akibat longsor," ucap Camat Cibarusah Muhammad Kurnaepi, Kamis 20 Oktober 2022.

Dia mengatakan, pengikisan bantaran Sungai Cipamingkis dikhawatirkan akan semakin parah. Apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan sehingga debit air sungai meningkat.

"Dikhawatirkan ini akan terus semakin parah karena air terus mengikis tanah di bantaran sungai," kata dia. 

Warga yang tinggal di zona tidak aman, lanjut Kurnaepi, sudah diupayakan mendapat program Rutilahu. Namun upaya itu gagal karena warga tersebut tidak memiliki lahan lain selain di bantaran sungai.

"Karena ketentuannya dalam program Rutilahu adalah tanah atau lahan milik sendiri," ungkapnya.

Baca Juga : Ahli Geologi Ungkap Penyebab Longsor di Kebon Kalapa Bogor

Pihak kecamatan juga sudah melaporkan persoalan tersebut ke Pemkab Bekasi. Instruksi yang diterima yakni mitigasi jangka pendek dengan mengevakuasi penghuni rumah ke tempat lain jika arus Sungai Cipamingkis meningkat.

"Amankan juga barang-barang berharganya. Koordinasikan dengan kadesnya di mana tempat evakuasinya. Jangka menengahnya undang rapat DSDABMBK dan BBWS untuk upaya penguatan tebing kalinya," ucap Kurnaepi membacakan instruksi dari Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan.

Untuk sementara, warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Cipamingkis diimbau selalu waspada. Mereka harus siaga.

"Melalui Pak RW untuk terus memberikan imbauan agar tetap waspada dan berhati-hati dengan curah hujan yang tinggi. Apabila mulai ada tanda-tanda longsor kembali mungkin bisa diimbau untuk mengungsi ke rumah saudara terlebih dahulu," katanya.