TAPANULI, CEKLISSATU - Aksi penganiayaan dilakukan enam pelajar salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terhadap seorang perempuan lansia di Kabupaten Tapanuli Selatan, viral di media sosial. 

Nenek dalam keadaan ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) dan belum diketahui identitasnya, menjadi korban perundungan dilakukan oleh dua kelompok pelajar secara bergantian.

Setelah melakukan perundungan, para pelajar yang mengendarai sepeda motor meninggalkan sang nenek sambil tertawa.

Setelah videonya tersebar, polisi kemudian menangkap keenam pelajar tersebut.

Setelah ditangkap pelajar ini mengaku tidak ada niatan menganiaya, tetapi hanya iseng, kepada nenek yang menjadi korbannya.

Satuan Reserse Kriminal Polres Tapsel setelah melihat video di media sosial langsung bergerak melakukan penyelidikan dan mengamankan para pelajar tersebut di rumah mereka masing-masing di Kabupaten Tapsel, pada Sabtu 19 November 2022.

Baca Juga : Presiden Terlama di Dunia Memperpanjang Masa Jabatan

"Sudah diamankan dan kita lakukan pemeriksaan," kata Kapolres Tapsel, AKBP Imam Zamroni kepada wartawan, Minggu 30 November 2022.

Kelima orang pelajar itu, masing-masing berinisial IH, ZA, VH, AR, dan RM.

Imam menjelaskan video pertama diduga sejumlah kelompok pelajar SMA ini, rombongan dengan mengendarai sepeda motor melintas sebuah jalan di Kabupaten Tapsel. Melihat korban di pinggir jalan, mereka tiba-tiba berhenti.

"Untuk video pertama, kita mengamankan 5 orang," ungkap Imam. 

Dalam peran perundungan itu, dimana IH diduga menendang nenek tersebut, yang di video tampak ketakutan. Sedangkan, ZA bertugas sebagai merekam aksi anarkis mereka. 

Video kedua masih berkaitan dengan video pertama. Dimana korban mendapatkan perundangan yang sama. Namun, berbeda kelompok pelajar melakukan penganiayaan terhadap korban. 

"Dimana, anak yang di bonceng, terlihat memukul (ibu tersebut) dengan menggunakan sebilah kayu atau ranting pohon hingga patah,” ucap Imam.

Untuk video kedua, dilakukan 4 orang. Dimana, tiga diantaranya masih orang yang sama di video pertama, yakni IH, VH, dan AR. Sedangkan seorang remaja lain yaitu ASH. “Video viral yang kedua, kuat dugaan yang memukul dengan kayu adalah VH sembari AR merekam aksi pemukulan tersebut,” kata Imam.

Imam mengungkapkan semua remaja itu merupakan pelajar di salah satu sekolah SMA di Kabupaten Tapsel. Sedangkan satu di antara mereka, yakni ASH, lulusan satu sekolah keagamaan di Tapsel. 

“Untuk barang bukti yang kami amankan antara lain, dua unit handphone milik ZA dan IH serta satu unit sepeda motor nomor polisi T 3350 BK milik RM,” ujar Imam.

Polisi pun sudah mengembalikan para pelajar tersebut kepada orang tuanya. Dengan syarat, anak tersebut harus diperhatikan dengan pengawasan lebih dari orang tua agar tidak mengulangi hal tersebut. 

"Anak-anak saat ini dikembalikan ke orang tua masing-masing dan dalam pengawasan Polres serta lembaga lain," tutur Imam.