BOGOR, CEKLISATU - Pembanguan gedung A Rumah Sakit Umum Daerah Utara RSUD Parung di Cogreg Kemang terus dilakukan pengawasan yang hingga saat ini belum selesai.

Bahkan untuk memperlancar Pembanguan tahap selanjutnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor dikabarkan akan mengajukan permohonan lagi bantuan keuangan (Bankeu) ke Pemprov Jawa Barat kurang lebih Rp 230 miliar untuk kelanjutan pembangunan RSUD Bogor Utara.

Menanggapi hal itu Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Prasetyawati pun mempertanyakan kesiapan Dinkes Kabupaten Bogor, karena proyek pembangunan RSUD Bogor Utara Gedung A yang dianggarkan pada Tahun 2021 lalu, hingga saat ini pekerjaannya belum tuntas.

"Saya mempertanyakan kesiapan Dinkes Kabupaten Bogor, terkait permohonan lagi Bankeu sebesar Rp 230 miliar yang akan mereka ajukan ke Pemprov Jawa Barat. Sedangkan proyek pembangunan RSUD Bogor Utara Gedung A yang nilainya Rp 93, 6 miliar saja hingga addendum selesai pada awal Bulan April lalu, hingga hari ini masih dikerjakan oleh PT. Jaya Semanggi Enjineering dengan progres kurang lebih 89 persen," kata Prasetyawati kepada wartawan, Rabu 12 Mei 2022.

Lebih lanjut masih belum beresnya Pembanguan Gedung A RSUD Parung Prasetyawati menyayangkan karena PT. Jaya Semanggi Enjineering tidak bisa menuntaskan pekerjaannya, karena selain sudah diberikan kompensasi waktu, kontraktor tersebut juga sudah diberikan tambahan waktu (addendum) berikut sanksi denda Rp 93 juta perhari.

"Sudah diberikan kompensasi waktu dan addendum, hingga waktunya selesai kok masih ada pekerjaan yang masih dikerjakan. Saya pun mempertanyakan dasar hukum kelanjutan pekerjaan tersebut?," tambah Prasetyawati.

Politisi Partai Gerindra itu pun meminta, agar RSUD Bogor Utara bisa segera dioperasikan, Pemkab Bogor menganggarkan untuk pengadaan alat kesehatan, pembangunan sarana jalan dan lainnya.

"Dinkes harus menganggarkan pengadaan alat kesehatan, sementara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) dan Dinas Perhubungan (Dishub) harus membangun akses jalan dan membuat lampu penerangan jalan umum (PJU)," katanya.

Dari pantauan meskipun RSUD Parung tampak luar sudah terlihat pembantaian namun di dalam gedung itu masih banyak yang belum selesai dikerjakan termasuk plafon yang masih bolong-bolong, pembangunan ruang yang belum selesai hingga belum dipasang pintu. Kondisi Gedung RSUD Bogor Utara juga terlihat berantakan, karena banyak material bangunan yang ditaruh sembarangan.