JAKARTA, CEKLISSATU - Indonesia untuk mengalami resesi ekonomi kemungkinan sangat kecil. 

Hal itu seperti diungkapkan Head of Indonesia Equities Research JP Morgan Henry Wibowo. Dia mengatakan, perekonomian Indonesia masih akan tumbuh positif di tengah berbagai sentimen global yang ada. Prospek positif itu utamanya didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat.

"Apakah ada Indonesia ada risiko untuk resesi? Sangat kecil, Kita optimis jawabannya enggak," kata dia, di Jakarta, Rabu 1 Maret 2023. 

Sebagaimana diketahui, konsumsi rumah tangga memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. 
Baca Juga : Suku Bunga The Fed Naik, Sri Mulyani: Inflasi Turun Tanpa Resesi

Henry menyebutkan, konsumsi rumah tangga berkontribusi sekitar 55 persen terhadap PDB yang nilainya mencapai 1,2 triliun dollar AS pada 2022.

Perekonomian Indonesia memang diproyeksi JP Morgan mengalami pertumbuhan yang lebih moderat pada 2023. 

Hal ini tak lepas dari adanya normalisasi harga komoditas, terutama batu bara, ditambah dengan adanya terpaan faktor global.

Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut, Senior Country Officer JP Morgan Indonesia Gioshia Ralie menyebutkan, neraca transaksi perdagangan Indonesia diprekirakan sedikit defisit tipi sebesar 0,4 persen PDB atau setara sekitar 5,3 miliar dollar AS pada tahun ini.

"Ini disebabkan adanya pembalikan sebagian dari guncangan terhadap persyaratan perdagangan dari tahun lalu dan defisit dalam sektor jasa yang relatif kaku," tutupnya.