JAKARTA, CEKLISSATU - Bank Sentral Amerika Serikat AS) atau The Fed terus menaikkan suku bunga, dengan harapan ekonomi akan melambat. 

Namun, hal itu justru menimbulkan reaksi pada capital market, capital flow, hingga berpengaruh terhadap suku bunga di berbagai negara. 

Menteri Keungan (Menkeu), Sri Mulyani mengatakan bahwa kemungkinan ekonomi AS akan mendarat dengan perlahan alias soft landing di mana inflasi dapat turun tanpa menyebabkan resesi

“Saya tanya Janet Yellen (Menkeu AS), dikatakan soft landing itu kemungkinan bisa dicapai, artinya inflasi bisa turun tanpa menyebabkan resesi,” ungkap Sri Mulyani dalam CNBC Indonesia: Economic Outlook 2023, Selasa 28 Februari 2023. 
Baca Juga : 3 Tahun Covid, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terus Tumbuh

Jika selama ini banyak orang khawatir dengan kenaikan suku bunga yang tinggi akan terjadi hard landing dan menyebabkan resesi cukup dalam, di sisi lain, kondisi sektor riil Amerika justru tumbuh tinggi dan memberikan harapan bagi dunia bahwa ekonomi akan baik-baik saja. 

Kemungkinan resesi semakin tidak terlihat dengan China yang telah membuka ekonomi. Setidaknya dengan pembukaan tersebut akan memberikan dampak yang akan mulai terlihat pada kuartal II/2023. 

“Jadi ini memberikan harpaan kalau Amerika, Eropa, dan China baik, India tetap tumbuh bagus. Ekonomi akan relatif baik pada 2023 dibandingkan prediksi resesi dunia,” kata Sri Mulyani

Meski demikian, baik yang dalam hal ini dimaksud yaitu pertumbuhan ekonomi akan tetap positif namun melambat di rentang 1,7-2 persen, lebih rendah dari masa pemulihan Covid-19 yang berada di level 5-6 persen. 

“Lemah namun tidak resesi, inflasi masih menjadi faktor yang menjadi perhatian karena kontribusi dari kenaikan harga memang bukan pure demand side, tapi dari supply karena geopolitik,” tutup Sri Mulyani