JAKARTA, CEKLISSATU - PT Bukit Asam (PTBA) dan PLN sudah penjajakan dalam pengakhiran lebih awal (early retirement) PLTU Pelabuhan Ratu. Proses akuisisi PLTU milik PLN itu melalui mekanisme pensiun dini atau early retirement masih berlangsung.

Komitmen tersebut dituangkan melalui penandatanganan Principal Framework Agreement dalam rangkaian agenda Stated-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali pada 18 Oktober 2022.

Baca Juga : Jokowi Setop Pembangunan PLTU Batu Bara

"Baru kerangka. Dimana, setelah kami sepakati, kami analisa detail teknis dan keekonomiannya. Kemudian lingkungannya, analisa kelayakannya termasuk nanti di dalamnya kami akan melihat blended keuangannya difasilitasinya dengan Pak Wamen Kementerian BUMN ini semua masih dalam proses," ucap Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail dalam konferensi pers secara virtual, Kamis 27 Oktober 2022.

Keikutsertaan PTBA dalam rencana early retirement PLTU Pelabuhan Ratu ini, didasari oleh beberapa pertimbangan strategis.

Berdasarkan lokasi geografis, PLTU Pelabuhan Ratu yang merupakan tulang punggung pasokan listrik di wilayah bagian selatan Pulau Jawa ini memiliki kebutuhan batu bara sebanyak 4,5 juta ton per tahun atau 67,5 juta ton selama 15 tahun. Hal tersebut selaras dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) untuk pemanfaatan cadangan batu bara PTBA.