JAKARTA, CEKLISSATU – Untuk memberkan nilai tambah dalam negeri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berkomitmen untuk melakukan program hilirisasi industri.

Sejak awal 2023, pemerintah telah menghentikan ekspor bijih nikel, dan pada 10 Juni 2023 pemerintah melanjutkan dengan kebijakan larangan ekspor biji bauksit.

Selanjutnya pemerintah juga akan melakukan penghentian ekspor tembaga mentah agar meningkatkan nilai ekspor secara signifikan.

“Penghentian ekspor bahan mentah tersebut mampu meningkatkan nilai ekspor secara signifikan. Kalau hitungan kita ya, contoh ya, saya berikan contoh nikel. Saat diekspor mentahan, bahan mentah, setahun kira-kira hanya Rp17 triliun. Setelah masuk ke industrial downstreaming, ke hilirisasi, menjadi Rp510 triliun,” kata Jokowi, seperti dikutip dari laman resmi Setkab, Kamis 10 Agustus 2023.

Baca Juga : Presiden: Hilirisasi Langkah Penting Indonesia Jadi Negara Maju 2045

Jokowi mengatakan, peningkatan nilai ekspor itu juga memicu peningkatan pendapatan negara, mulai dari sektor perpajakan seperti pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan (PPh) hingga penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

“Dari hilirisasi kita bisa mendapatkan PPN, PPh badan, PPh karyawan, PPh perusahaan, royalti, bea ekspor, penerimaan negara bukan pajak, semuanya ada di situ,” tutup Jokowi.