BOGOR, CEKLISSATU - Sistem Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 atau Sirekap merupakan alat bantu yang disiapkan oleh KPU. Namun dalam pelaksanaannya, Sirekap menjadi sorotan semua pihak, karena banyak permasalahan dan kendala yang terjadi. Imbasnya, para Caleg yang bertarung di Pemilu 2024 menjadi tidak percaya terhadap kinerja KPU.


Sorotan tajam diungkapkan, Andri Saleh Amarald, Caleg DPR RI dari PDIP Dapil Jabar III Kota Bogor-Kabupaten Cianjur. Menurut Andri, hingga saat ini perolehan suara yang ada di Sirekap selalu berubah-ubah. Bahkan, perubahan hasil suara itu berlangsung dalam hitungan jam saja. Banyak hasil suara yang awalnya tinggi angka nya, tiba-tiba turun drastis. Logikanya, tidak mungkin suara yang sudah didapatkan bisa turun angkanya, yang ada seharusnya terus naik hingga selesai penghitungan realcount KPU.


"Sebagai caleg ada pertanyaan besar, kemana suara yang sudah dipublikasikan di website Sirekap, tiba - tiba hilang?. Apakah ini merupakan carut marut sistem IT KPU atau apa?," ucapnya kepada wartawan, Senin 19 Februari 2024.

Baca Juga : Hujan Deras, Jalan Raya Cilebut Longsor Dua Titik


Lanjut Andri, pada penghitungan suara di Sirekap, banyak suara-suara yang hilang. Tentunya hal itu sangat merugikan semua pihak, terutama para Caleg yang bertarung di Pileg 2024 ini. "Kepercayaan masyarakat terhadap pemilu jujur dan adil itu sudah tidak ada. Banyak yang mempertanyakan soal ini. Ada permainan apa dengan ata suara, dan KPU sudah seharusnya bertanggung jawab dan memberikan penjelasan soal kasus ini," tegas salah satu Caleg dari PDIP Perjuangan.


Andri mencontohkan, pada penghitungan di Sirekap pada 15 Februari pukul 00:49, Andri Saleh Amarald nomor urut 5 sudah tercatat meraih suara 1.757 suara. Kemudian pada 16 Februari pukul 21:03, suara Andri Saleh Amarald turun menjadi 8524. Lalu pada 19 Februari pukul 08:00, suara Andri Saleh Amarald turun kembali menjadi 991 suara. Pada 19 Februari pukul 15:00, suara Andri Saleh Amarald naik kembali menjadi 7.647 suara.


"Saya terus memantau penghitungan realcount dari KPU melalui Sirekap, tetapi hasilnya berubah-ubah. Ada apa dengan sistem yang dijalankan oleh KPU ini, ada permainan apa?. Dengan banyaknya permasalahan ini, kami menilai bahwa KPU belum siap menjadi penyelenggara Pemilu 2024 yang jujur dan adil serta benar," tandasnya.


Sementara,  Anggota KPU RI Idham Holik kepada wartawan, Senin 19 Februari 2024 mengatakan, Sirekap adalah sebuah alat bantu penghitungan suara. Pola utama dalam penghitungan suara tetap menggunakan rekapitulasi yang dilakukan secara berjenjang.


"Sirekap adalah alat bantu yang digunakan oleh KPU untuk kepentingan publikasi Formulir Model C.Hasil (hasil penghitungan suara di TPS) dan rekapitulasi hasil perolehan suara peserta Pemilu," kata Idham.