JAKARTA, CEKLISSATU – Pada Jumat (20/10/2023) sekitar pukul 14.57 WIB wilayah Seram Bagian Timur diguncang gempa tektonik. Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi tersebut mempunyai parameter update dengan magnitudo M 5,1.

"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,81° LS; 129,94° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 69 Km arah Barat Laut Seram Bagian Timur pada kedalaman 10 km," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya, Jumat (20/10/2023).

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi Seram Utara.

Baca Juga : Rumah Tahan Gempa Mangkrak, Warga Minta Bantuan Hukum ke Fan Pan Nugraha

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik dengan kombinasi mendatar (oblique-thrust).

Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kobi dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," terangnya.

Namun, hingga pukul 15.38 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 (empat) aktivitas gempabumi susulan dengan magnitudo terbesar M 4,6.

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucapnya.

Selain itu BMKG menyebutkan, agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.

"Ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.