JAKARTA, CEKLISSATU - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan keinginan untuk bergabung aliansi militer NATO.

Perdana Menteri Estonia, Kaja Kallas mengatakan dukungannya usai bertemu dengan Zelensky itu ‘segera setelah kondisi memungkinakan’.

Kallas mengadakan pembicaraan dengan Zelensky di kota barat laut Zhytomyr, Ukraina, Senin, 25 April 2023, dan menandatangani deklarasi bersama mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga : Ukraina Butuh F-16 Ketimbang MiG-29 Untuk Lawan Rusia

“Kami setuju bahwa Ukraina yang kuat, mandiri, dan makmur, sebagai bagian dari keluarga Euro-Atlantik dan sebagai anggota UE dan NATO, sangat penting untuk masa depan keamanan Eropa,” kata deklarasi bersama tersebut, seperti dilansir dari Reuters, Selasa 25 April 2023.

“Dalam konteks KTT Vilnius NATO (pada bulan Juli), kami setuju untuk bekerja sama membangun jalan yang akan membantu membawa Ukraina lebih dekat ke keanggotaan NATO dan membuka jalan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO segera setelah kondisi memungkinkan,” lanjut deklarasi itu.

Zelensky berterima kasih kepada Estonia, yang juga anggota NATO, atas dukungan pertahanannya, tetapi juga menegaskan kembali tuntutan pengiriman cepat lebih banyak senjata dari sekutu Barat “agar kita dapat mempercepat akhir perang ini”.

Kehidupan orang bergantung pada kecepatan dan penerapan keputusan tentang senjata dan amunisi, katanya kemudian dalam pidato video malamnya.

“Saya berterima kasih kepada Estonia atas kesediaannya memfasilitasi komunikasi yang relevan dengan mitra lain,” kata Zelensky.

Sementara itu Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan, setelah pembicaraan di Kyiv pekan lalu bahwa tempat yang sah Ukraina adalah dalam aliansi militer tetapi tidak mengatakan kapan bisa bergabung.

“Sebuah keputusan politik yang positif diperlukan oleh aliansi untuk bergabung dengan Ukraina,” kata Zelensky setelah bertemu dengan Kallas.