CIANJUR, CEKLISSATU - Matinya sejumlah kucing secara mendadak di Desa Nagrak, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat ini ternyata terserang virus Panleukoponia dan Cat Flu. Virus tersebut, tidak menular kepada manusia, namun membuat kematian kucing cukup tinggi 80 hingga 90 persen setiap tahunnya. 


Hal itu disampaikan Pemilik klinik hewan, drh Sriwijayani, saat di temui di tempat klinik prakteknya di Jalan Raya Ir Haji Djuanda, Panembong, Kecamatan Cianjur Kota. 


"Virus kucing itukan banyak ya. Kalau yang saat ini yang terjadi tahunnya. Faktornya karena virus Panleukoponia dan Cat Flu tapi  tidak menular ke manusia. Kasus kematian kucing  mencapai 80 sampai 90 persen setiap tahunnya,"ujarnya, Jumat 14 Juli 2023.

Baca Juga : 3.251 Calon Siswa SMP di Bogor Masuk Jalur Zonasi, 208 Orang Dicoret


Sri mengungkapkan, ciri-ciri kucing yang terkena  virus Panleukoponia biasanya gejala demam tinggi, muntah serta kejang-kejang dan mendominasi menyerang kepada kucing-kucing yang tidak di vaksin. 


"Virus ini hanya menular ke kucing lainnya yang tidak di vaksin makanya saya infokan ke owner bahwa vaksin itu wajib. Dan kucing liar pasti terpapar ya karena imunitasnya minim makan seadanya jadi kalau ada serangan virus juga lebih rentan" tuturnya.


Lebih lanjut Sri menjelaskan angka kesembuhan kucing yang terserang virus ini angka kesembuhannya hanya 10 -20 persen saja. Untuk mengantisipasi terhindar dari virus ini kucing harus diberikan vitamin dan vaksin serta perawatan yang baik.


"Kalau dari kesembuhan hanya 10-20 persen ya. Dan pemberian vaksin dan vitamin serta perawatan yang baik agar terhindar dari virus," tutupnya.