BOGOR, CEKLISSATU - Petisi penutupan dan pencabutan izin  SMK Pandu, sekolah yang diduga siswanya telah melakukan kekerasan hingga menewaskan pelajar SMK Golden di Ciampea Jumat 1 Desember lalu, menggema.

Dilansir dari laman change.org, 
petisi yang dimulai pada 3 Desember 2023 itu telah ditandatangani oleh sebanyak 1.303 orang. Data tersebut tercatat hingga pukul 12.37 WIB Rabu 6 Desember 2023.

"Tutup saja, setiap tahunnya sangat meresahkan masyarakat, terlebih lagi pribumi yang tinggal satu kawasan dengan sekolah tersebut," komentar akun Muhammad Wildan Dzaki.

Baca Juga : Wilayah di Barat Kabupaten Bogor Diperketat Buntut Pelajar Tewas di Ciampea

Dia menyebut SMK Pandu yang berada di Kecamatan Cibungbulang  Cibungbulang, Kabupaten Bogor itu sudah banyak menelan korban sejak dulu.

"SMK Pandu sudah banyak menelan korban sejak dulu. Ada yang kuping nya putus. Perutnya robek. Bahkan hampir saja adik saya jadi korban dari sekolah lain," papar akun tersebut.

Sebelumnya, tiga wilayah di bagian Barat Kabupaten Bogor diperketat pasca peristiwa tewasnya seorang pelajar di Ciampea, Jumat pekan lalu.

Tiga wilayah tersebut yakni Kecamatan Ciampea, Cibungbulang dan Kecamatan Rancabungur. 

Ketiga wilayah ini bahkan diketahui telah membahas intens soal pengetatan pengawasan dalam rapat, Selasa 5 Desember 2023.

Camat Ciampea, Yudi Santosa mengatakan rapat yang juga melibatkan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan tersebut dilakukan untuk mempersempit ruang gerak aksi serupa terjadi. Termasuk meminimalisir jatuhnya korban akibat tawuran.

"Kita memperketat pengawasan melibatkan MUI, anggota linmas, dan TNI, Polri untuk meminimalisir aksi tawuran terjadi di wilayah ini," kata Yudi.

ERUL