Baca Juga : Optimis Selesai Lebih Cepat, Warga Diminta Bersabar BOGOR, CEKLISSATU - Masyarakat peduli Bumi Ageung Pakuan Pajajaran menggelar Sasadu Buhun di Bumi Ageung Batutulis, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, belum lama ini.

Sasadu Buhun ini menjadi pertanda bakal di bangunnya Bumi Ageung Batutulis yang sempat tertunda. Akan dimulainya pembangunan Bumi Ageung Batutulis ini karena adanya kesepakatan dengan musyawarah mufakat antara budayawan dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

"Akhirnya Pemkot Bogor menerima masukan-masukan keinginan dari para kesepuhan, inohong dan masyarakat terkait pembangunan Bumi Ageung Batutulis ini," ucap Ketua Masyarakat Peduli Bumi Ageung Pakuan Pajajaran, Putra Sungkawa kepada wartawan pada Senin, 24 Juli 2023.

Baca Juga : Optimis Selesai Lebih Cepat, Warga Diminta Bersabar 

Menurut Putra, masukan dari kasepuhan, inohong, budayawan dan masyarakat itu adalah bentuk bangunan Bumi Ageung sesuai dengan ciri kebudayaan dan kearifan lokal  yang mencirikan jati diri Sunda dan marwah kesundaan, bahkan Pemkot Bogor bijaksana menerima masukan masukan tersebut.

Nantinya, masih kata Putra, Bumi Ageung Batutulis ini akan menjadi tempat peninggalan orang tua terdahulu. Dimana didalamnya memiliki ruang-ruang seperti  balai pustaka, balai waditra, balai alat musik, balai atik, dan menjadi tempat berkesenian dan berkebudayaan.

"Nantinya setiap bangunannya berbentuk rumah adat sunda, fungsi dan penggunaannya ada leuit, jadi saat kita masuk ke area ini terlihat museum banget," jelasnya.

Sementara itu, pelaksana pembangunan Bumi Ageung Batutulis PT. Titian Usaha Graha Utama melalui Project Managernya, Umar menjelaskan bahwa Pemkot Bogor melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) telah menemui kesepakatan terkait desain Bumi Ageung Batutulis ini.

"Alhamdulillah hari ini kita ada selamatan atau Sasadu Buhun. Insya Allah kami pihak pelaksana sudah bisa memulai pembangunan Bumi Ageung Batutulis setelah 1 bulan tertunda," ujarnya.

Namun, sambung Umar, pembangunan Bumi Ageung Batutulis ini masih menunggu perubahan desain dari perencana. 

"Senin ini, kita sudah mulai pemagaran dan dilanjutkan dengan pembongkaran sambil menunggu hasil perubahan desain tersebut,  karena pembangunan harus memenuhi secara aturan, sebab nanti akan menjadi adendum pekerjaan," terangnya.

Kendati demikian, Umar mengaku pihaknya akan mengajukan penambahan adendum waktu, sebab pembangunan Bumi Ageung Batutulis ini sudah memiliki keterlambatan  hampir satu bulan 

"Kalau di SPK (surat perintah kerja) kita harus mulai pekerjaan pada 27 Juni hingga 27 November 2023," jelasnya.

Umar menambahkan bahwa anggaran pembangunan Bumi Ageung diatas lahan 3.248 meter ini tidak berubah yaitu Rp16 miliar karena menyesuaikan dengan kontrak yang sudah ada. 

"Mungkin hanya desain saja yang berubah, kalau anggaran tetap yang sudah ada dan sudah dipastikan tidak melebihi pagu," katanya.