BOGOR, CEKLISSATU – Adanya seorang ahli waris yang melakukan protes berupa pembongkaran pipa Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor yang melintasi tanah mereka, di  Kampung Muara Lebak, Jembatan Ledeng, RT 003 RW 010, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, berbuntut panjang.

Bahkan dari informasi yang diperoleh, sudah tiga kali si pemilik lahan membocorkan pipa milik Tirta Pakuan tersebut, menggunakan alat yang diduga mesin gerinda. Informasi lainnya, keberadaan pipa ini ternyata sudah ada sejak tahun 1918.

Setelah dua kali dibocorkan, maka belum lama ini pihak Perumda Tirta Pakuan melakukan perbaikan, namun pada Jumat, 6 Oktober 2023 pipa tersebut dirusak kembali. 

Baca Juga : Alhamdulillah, Warga Setu Beureum Bojongkerta Dapat Menikmati Air Bersih

Hal tersebut, dibenarkan oleh Ketua RW010, Adam (54) yang mengatakan jika warga warga merasa keberatan dengan adanya pembongkaran pipa yang akan dilakukan pihak pemilik lahan bernama Ibu Ratna. 

"Keberatan kami ini, tertuang dalam surat pernyataan yang telah disepakati semua RT. Adanya keberatan ini, karena jika dibongkar pipa PDAM itu, tentu akan berdampak besar bagi warga terutama dalam hal penyaluran air bersih," ucapnya.

Air bersih ini, menurut Adam, merupakan kebutuhan pokok bagi warga, maka jika dirusak atau dibongkar pastinya akan berdampak besar.

Selaku Ketua RW, lanjutnya, sudah melakukan mediasi dengan pihak kuasa hukum pemilik lahan, dimana hasilnya kuasa hukum tetap bersikeras akan melakukan pembongkaran pipa tersebut.

"Pada prinsipnya, permasalahan Ibu Ratna ini tentu dengan pihak Tirta Pakuan, apalagi soal kompensasi. Ya, kami tidak akan ikut campur, tetapi kami berharap permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan baik, dan jangan ada pembongkaran pipa air lagi  karena akan berdampak besar bagi warga," jelasnya 

Ditambahkan Adam, pipa Tirta Pakuan ini mengaliri 6 RT di RW-nya. Jadi menyangkut orang banyak jika dilakukan pembongkaran pipa oleh pemilik lahan.

"Surat pernyataan keberatan sendiri sudah ditunjukan ke pihak Perumda Tirta Pakuan dan kepolisian. Intinya, warga di RW 10 berharap tidak ada pembongkaran pipa tersebut," ujarnya.

Saat mencoba konfirmasi ke kerabat pemilik lahan bernama Hendra. Ia menyarankan, agar permasalahan tersebut ditanyakan langsung ke Ibu Ratna yang merupakan kakak dari ibunya sendiri. 

"Mohon maaf. Dalam satu keluarga, tentu tidak semua satu pikiran. Lebih baik dikonfirmasikan ke Ibu Ratna. Betul keluarga saya juga ahli waris, tetapi keluarga saya tidak mengarah kesana," katanya.