BOGOR, CEKLISSATU - Direktur Teknik PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Ardani Yusuf juga angkat bicara terkait permasalahan pipa milik perusahaannya yang berada di di Jembatan Kampung Muara Lebak, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, dengan seorang ahli waris.

Ardani mengatakan, adanya pengerusakan pipa yang diduga oleh pihak ahli waris membuat kerugian yang diterima Tirta Pakuan, jika dilihat materi cukup sangat banyak. Kerugian materi itu dihitung dari debit air yang kini berkurang akibat pipa bocor tersebut.

"Total kerugian karena debit air berkurang itu sebesar Rp42 juta per hari. Sekarang sudah dua minggu. Tinggal dikali dua minggu saja. Kemungkinan nanti akan bertambah (kerugiannya). Hal ini, disebabkan karena pihak kita tidak bisa datang ke sana untuk membetulkan pipa yang bocor," tegas Ardani Yusuf kepada wartawan di Kantor Perumda Tirta Pakuan.

Baca Juga : Target Rampung Desember, Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Baru 49 Persen

Kerugian itu akan bertambah, sambung Ardani, karena ada perbaikan di aksesoris pipa itu sendiri. Diketahui, satu aksesoris saja nilainya Rp25 juta dan kerugiannya dikali lubang bocor yang ada.

"Kebocorannya kan ada empat titik. Berarti ada empat aksesoris yang harus kita pasang. Pasang total aksesoris itu sekitar Rp100 juta," kata Ardani.

Sementara itu, di sisi lain, Ardani mengungkapkan, saat ini akibat pipa bocor tersebut ada 1000 lebih pelanggan terganggu distribusi airnya. Untuk titiknya sendiri, saat ini terhitung 17 titik yang terganggu akibat pipa bocor tersebut.

Gangguan ini terjadi akibat tekanan air berkurang karena pipa bocor. "Ada beberapa wilayah yang terganggu. Kurang lebih di Bogor Barat. Seperti Sindang Barang, Loji, kemudian wilayah sekitar pipa yakni Dewi Sri, Muara, Pasir Kuda, Pasir Jaya, Jabaru 1, Jabaru 2, JABARU 3. Jika ditotal saat ini, ada 17 titik yang terganggu," katanya.