BOGOR, CEKLISSATU - Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Bogor kembali mencari formula solusi mengurangi polemik lalu lintas di Kecamatan Parungpanjang. Setelah membuka lahan seluas 10,2 hektar di dua kecamatan untuk pembangunan kantong parkir kendaraan tambang


Kini Pemprov Jawa Barat dalam hal ini Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mewacanakan untuk melakukan pengurangan eksploitasi tambang yang ada di wilayah barat Kabupaten Bogor.


“Wacana ini telah menemukan kesepakatan dari berbagai pihak untuk mengurangi problematika yang ada di Parungpanjang. Kemarin ada saran dari dinas ESDM Provinsi bakal ada pengurangan 50 persen produksi di masing-masing perusahaan tambang,” ungkap Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu, Jumat, (5/1/2024).

Baca Juga : Update Korban Tabrakan Kereta Api Baraya dan KA Turangga di Cicalengka, Empat Tewas 37 Luka-luka


Mantan Pj Wali Kota Kendari itu mengharapkan, apabila rencana pengurangan eksploitasi tambang tersebut bisa terlaksana. Diharapkan bisa mengurangi dampak resiko polemik yang terjadi antara warga dan transporter tambang di Parungpanjang.


“Jika ini direalisasikan, saya yakin perlahan masalah di wilayah tambang dapat tuntas meski membutuhkan waktu,” ungkapnya.


Wacana tersebut, lanjut dia, tidak bisa dilaksanakan oleh pemerintah saja sendiri, melainkan harus ada dorongan dari para pengusaha dan stakeholder lainnya.


“Kita sudah membicarakan ini dengan para pengusaha termasuk Kadin Kab. Bogor, untuk mengentaskan masalah ini,” tegas Asmawa.


Sebelumnya, Asmawa Tosepu sudah melakukan komunikasi dengan Pj Bupati Tangerang, terkait penyelesaian masalah jam operasional kendaraan tambang di wilayah barat Kabupaten Bogor terutama di Parungpanjang.


“Saya sudah berkomunikasi dengan Pj. Bupati Tangerang. Kita akan rencanakan bertemu untuk duduk bersama membahas permasalahan di Parung Panjang secara bersama-sama,” tutur Asmawa Tosepu.


Penuntasan masalah di Parung Panjang saat ini memang menjadi prioritas utama Asmawa Tosepu pasca dirinya menjadi Pj Bupati Bogor. Terlebih lagi, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin juga sudah memandatkan mantan Pj Wali Kota Kendari itu untuk berkantor di Parungpanjang, untuk mengetahui permasalahan yang ada di kecamatan itu.


“Sebelumnya, saya coba melakukan pemetaan permasalahan secara cepat, saya sudah berkunjung dan melihat langsung dari dekat, sehingga saya bisa mengetahui apa masalah utama yang ada di sana,” ujar Asmawa Tosepu.