BOGOR, CEKLISSATU Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Institut Teknologi dan Bisnis Visi Nusantara (ITB VINUS) kembali menggelar forum Diskusi Kritis (DIKRIT) ke-2 dengan tema "Milenial Mempengaruhi Perubahan" yang dilaksanakan di kampus ITB VINUS Bogor yang berlokasi di Jalan Raya Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Rabu (15/11/2023).

Forum ini terlaksana atas dasar momentum dalam memperingati hari Pahlawan 10 November, yang dikaitkan dengan peran kelompok muda sebagai pahlawan di masa mendatang.

Ketua Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) GMNI ITB VINUS Bogor, Vaart Sumampouw, menyampaikan bahwa Saat ini, dalam masa perkembangan di Indonesia yang sangat pesat, sangat dibutuhkan peran aktif kelompok muda dalam mencapai perubahan yang di cita-citakan.

Baca Juga : Jelang Akhir Masa Jabatan Bima-Dedie, 5 Kepala Dinas di Kota Bogor Dirotasi

"Maka dari itu kami Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Institut Teknologi dan Bisnis Visi Nusantara Bogor berinisiatif mengadakan forum ini atas dasar keresahan kita semua sebagai mahasiswa agar dapat bersama-sama berdialektika, mencari titik terang sebagai kaum milenial yang akan mempengaruhi perubahan di masa yang akan datang." ucapnya, sebagai sambutan sekaligus membuka forum diskusi tersebut.

Forum Dikrit kali ini menghadirkan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITB VINUS Bogor, Bagas Safardan, juga Direktur Civil Alliance for a Stable and Established Democracy (CASED), Ramdan Nugraha, sebagai Narasumber.

Pada kesempatannya, Bagas Safardan membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dalam lingkup mahasiswa sebagai kaum milenial.

"Mahasiswa harus adaptif dengan perubahan. Kita harus yakin. Jangan malu berkarya agar kita (ITB VINUS Bogor) bisa terlihat di kacamata nasional." tuturnya.

Bagas juga berharap, semoga kegiatan ini bisa terus diselenggarakan secara konsisten baik di GMNI, maupun di organisasi eksternal kampus lainnya demi mempertahankan eksistensi mahasiswa ITB VINUS Bogor.

Dalam sesi diskusi kedua, Ramdan Nugraha menyinggung poin penting mengenai mimpi besar Indonesia, isu krusial kelompok muda, hingga tandus logika yang di garis besarkan sebagai dialektika dalam revolusi perubahan.

Tidak luput, Pak Ramdan juga membahas mengenai dialektika kreatif, revolusi nalar, serta muara bahagia yang disampaikan secara jelas dalam forum diskusi tersebut.

"Salah satu hal yang tidak bisa di ubah sampai kita tua yaitu waktu. Maka dari itu maksimalkan waktu kalian saat ini untuk mendesain apa yang akan kalian lakukan di kemudian hari sebagai milenial yang mempengaruhi perubahan" pungkasnya.

Diskusi yang dihadiri oleh beberapa mahasiswa ITB VINUS Bogor, juga perwakilan-perwakilan dari organisasi internal dan eksternal kampus ITB VINUS Bogor menjadikan forum diskusi ini lebih interaktif serta membuat suasana forum semakin berwarna. Rendra Kurnia