BOGOR, CEKLISSATU - Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor terus melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh seorang dosen Fakultas Agama Islam berinisial MDR terhadap salah seorang mahasiswinya.

Kabag Humas Uika Bogor, Kabag Humas UIKA Bogor, Nurdin Al Azies menyatakan bahwa sejak Selasa, 3 Oktober, Satgas PPKS UIKA Bogor telah aktif dalam penyelidikan kasus dugaan pelecehan tersebut. 

Azies mengungkapkan bahwa Satgas PPKS telah meminta keterangan dari sejumlah mahasiswi, khususnya mereka yang sedang menjalani bimbingan skripsi dari MDR.

Baca Juga : Aksi Solidaritas Mahasiswa UIKA Bogor: Tuntut Tindakan Tegas Rektorat Terhadap Kasus Pelecehan Seksual

"Iya, cukup banyak mahasiswi yang telah memberikan keterangan kepada kami. Kami melakukan penelusuran terhadap mahasiswi-mahasiswi yang dibimbing oleh terduga. Kami memeriksa semuanya satu per satu," ucapnya, kemarin.

Hasil dari pemeriksaan dan informasi yang dikumpulkan oleh Satgas PPKS UIKA Bogor telah memberikan gambaran awal mengenai kasus dugaan pelecehan tersebut.

"Kami menemukan bahwa ada indikasi pelecehan, meskipun tidak seheboh yang telah dilaporkan sebelumnya. Indikasi pelecehan itu ada, oleh karena itu kami telah memutuskan untuk memberhentikan yang bersangkutan," ungkapnya.

Azies mengakui bahwa pihaknya belum dapat memberikan banyak detail mengenai bentuk pelecehan seksual yang dilakukan oleh MDR terhadap mahasiswi Uika Bogor, karena saat ini Satgas PPKS sedang mendalami hal tersebut.

"Mengenai rincian tersebut, akan menjadi laporan dari Satgas nantinya. Namun, yang pasti ada indikasi pelecehan. Pelecehan tersebut bersifat verbal, tidak sebesar yang diberitakan sebelumnya. Saat ini, kami terus menggali informasi dan telah berkoordinasi dengan pihak berwajib," katanya.