BOGOR, CEKLISSATU - Ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menggelar aksi solidaritas di depan gedung Rektorat UIKA pada Kamis, 5 Oktober 2023. 

Aksi ini dilakukan sebagai respons terhadap kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang dosen terhadap salah satu mahasiswinya.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa membawa spanduk berisi tuntutan seperti 'Usut Tuntas Pelecehan Seksual di UIKA' dan membawa pengeras suara. Mayoritas dari mereka mengenakan pakaian serba hitam, mencerminkan keseriusan mereka dalam memperjuangkan tuntutan ini.

Baca Juga : Jalankan Program Membangun Desa, Rektor UIKA Lepas 972 Mahasiswa KKN 

Saat berorasi, salah satu mahasiswa menyebut bahwa mahasiswa merasa terancam dan tidak nyaman dengan adanya kasus pelecehan seksual tersebut. Mereka juga merasa bahwa langkah-langkah tegas yang diperlukan belum dilakukan oleh pihak rektorat.

"Rektor harus mengambil tindakan tegas terhadap kasus pelecehan seksual ini sehingga mahasiswa tidak terancam dengan adanya 'Predator Seksual' yang tid membuat nyaman mahasiswa," ucap salah satu mahasiswa.

Usai berorasi, mahasiswa memberikan kesempatan kepada rektorat untuk berbicara yang diwikili Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Dedi Supriadi untuk menjelaskan permasalahan yang sedang terjadi.

Dedi Supriadi pun menguraikan awal kejadian kasus dugaan pelecehan seksual dan menegaskan bahwa pihak rektorat akan melindungi mahasiswa serta akan bertindak tegas terhadap siapapun yang terlibat dalam kasus ini. 

Sementara itu, aksi solidaritas ini merupakan salah satu upaya mahasiswa untuk mendorong tindakan yang lebih konkret dalam menangani masalah pelecehan seksual di lingkungan kampus Uika Bogor.

Sebelumnya, kasus pelecehan seksual kembali mewarnai dunia pendidikan. Kali ini kasus pelecehan seksual terjadi di Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor.

Kasus tersebut mencuat usai adanya postingan dari akun TikTok @mahasiswiuika yang menceritakan peristiwa pahit menimpa salah satu mahasiswi UIKA dari Fakultas Agama Islam.

Dalam video berdurasi 24 detik itu, @mahasiswiuika mengaku mendapatkan pelecehan seksual dari salah seorang dosen Uika Fakultas Agama Islam berinisial MDR.

"Hari ini aku mulai memberanikan diri untuk speak up karena aku sudah tidak tahan lagi pendam ini semua. Entah apa yang ada di dalam pikiran dosenku yang terus menerus mengajak aku untuk video call," tulis isi caption video TikTok @mahasiswiuika pada Minggu, 1 Oktober 2023 lalu.

Dalam video, pengunggah yang diduga korban itu memerinci tindakan tak terpuji apa saja yang dilakukan seorang tenaga pengajar kepada muridnya itu.

Selain video call, terduga pelaku berinisial MDR juga kerap meminta kepada korban untuk mengirimkan foto tanpa busana. "Chatting WA dengan menyuruhku untuk mengirimkan photoku yang tidak berbusana. Terkadang mengirim pesan atau pesan suara dengan sebutan ‘yang/yg’," tulisnya.

"Mengajak bertemu berdua di luar kampus. Entah itu di puncak, reddorz, Bekasi, Sukabumi. Yang jelas, mengajak untuk bertemu berdua di tempat sepi yang jauh dari mahasiswa," tambahnya.

Kemudian, dosen itu juga sering mengarahkan pandangan matanya ke arah dada ketika bertemu dengan mahasiswi.

"Ketika bertemu, dosenku di kampus dengan temanku, beliau ini selalu mengarahkan pandangan matanya ke dada teman ku dengan tatapan mesum. Beliau sering tiba-tiba mengirim swaphoto aktivitasnya," jelasnya.

Pengunggah pun berharap kejadian ini bisa segera ditangani dan mendapatkan perlindungan dari pihak kampus. "Aku berharap dapat segera lulus dari kampus ini dan mendapatkan perlindungan dari pihak kampus. Terima kasih," katanya.