BOGOR, CEKLISSATU - Desa Wisata Ciasihan, yang terletak di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, menjadi salah satu permata tersembunyi di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Terletak di lereng perbukitan Pasir Luhur dan Kebon Baru, desa ini berbatasan dengan gunung Kendeng, menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan.

Dari Pintu Gerbang Desa Wisata Ciasihan, perjalanan menuju Kawah Ratu dapat ditempuh dalam 3 jam. Selama perjalanan, Anda akan melewati persawahan yang hijau, perkebunan yang subur, dan tegakan vegetasi Hutan Tropis Halimun Salak yang mengagumkan. 

Baca Juga : Pecinta Kuliner Wajib Jelajahi Jalan Suryakencana, Ada 5 Kuliner Legendaris 

Menariknya, sepanjang perjalanan Anda akan menemui berbagai objek menarik seperti Curug Cikuluwung Herang, Curug Kiara, dan perkebunan sayur yang menjadi khas produk Desa Wisata Ciasihan.

Jangan lupakan juga lapangan Helipad peninggalan Chevron yang menjadi spot foto dengan pemandangan terbaik sekitar Kawah Ratu. Tempat lain yang tak boleh dilewatkan adalah Setu Kahiyangan dan Setu Balagenda.

Kurang dari 50 meter dari permukaan Kawah Ratu, Anda akan menemukan sungai berair hangat yang mengandung belerang, sering digunakan sebagai tempat pemandian. Namun, petugas Taman Nasional Sektor Gunung Bunder melarang aktivitas mandi ketika cuaca tiba-tiba panas setelah hujan (dikenal dengan sebutan "hujan poyan") karena tingkat asam yang tinggi dalam air. 

Wisatawan yang ingin menjelajahi Kawah Ratu harus didampingi oleh pemandu yang disediakan oleh manajemen Desa Wisata Ciasihan.

Selain pemandangan alam yang memukau, Desa Ciasihan juga terkenal dengan Kopi Brido (Kopi Hybrid). Kopi ini telah tumbuh sejak zaman Belanda dan memiliki karakteristik pohon yang lebih besar dan lebih tinggi dibandingkan dengan kopi Robusta dan Arabika. 

Diameter batang pohon kopi Brido dapat mencapai 25 cm dengan tinggi mencapai 17 meter. Biji kopi Brido memiliki bentuk bulat atau agak lonjong.

Selain itu, Desa Wisata Ciasihan juga menawarkan berbagai objek wisata lainnya, termasuk 10 air terjun yang sering disebut sebagai "curug." Di antaranya adalah Curug Seribu dengan ketinggian mencapai 170 meter, Curug Ciparay, Curug Emas Pindang Gading, Curug Ciasmara Batu Bolong, Curug Cipancur Karang Aswad, Curug Kiara, Curug Cukuluwung Herang, Curug Bidadari, Curug Batu Ampar, dan Curug Batu Susun. 

Selain kesepuluh curug ini, masih banyak air terjun lain yang tersebar di Desa Wisata Ciasihan yang belum dibuka untuk wisatawan.

Bagi mereka yang ingin tinggal semalam atau lebih, terdapat 4 lokasi camping ground di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, serta 12 tempat tinggal masyarakat yang berfungsi sebagai homestay, tersebar di Kampung Ciputri dan Kampung Raina.

Tidak hanya alamnya yang menakjubkan, Desa Wisata Ciasihan juga memamerkan seni tradisional dengan alat musik pukul Celempung dan alat musik petik Kecapi, yang sering dipertunjukkan oleh grup Gentra Giri Putri sebagai bagian dari pengalaman wisata yang unik. 

Desa Wisata Ciasihan adalah surga tersembunyi yang menawarkan perpaduan sempurna antara alam, budaya, dan petualangan.