BOGOR, CEKLISSATU - Ekonomi Kreatif atau yang biasa disingkat menjadi Ekraf merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi, kreativitas dengan mengandalkan ide, pengetahuan, riset dan inovasi dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. 


Guna menggali peluang usaha ekonomi kreatif, Mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) hadirkan Robby Firliandoko selaku Wakil Direktur Komite Kabupaten Bogor Ekonomi Kreatif (Kabekraf) Kabupaten Bogor pada Sabtu (16/12).


Ekraf merupakan sektor yang masuk dalam 10 sektor dengan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Bahkan sektor ini menempati peringkat ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan, dan Jawa Barat menjadi pengekspor Ekraf tertinggi di Indonesia.

Baca Juga : Mahasiswa FISIP UNIDA Raih Juara 2 Lomba Komunikasi PR Campaign Tingkat Nasional


Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unida sekaligus Dosen Pembimbing PMM kelompok Sadulur Kadeudeuh, Faisal Tri Ramdani menyampaikan, kegiatan ini merupakan kegiatan refleksi pada pekan ke-13 dalam rangkaian Modul Nusantara.


"Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk menstimulus para mahasiswa agar dapat menggali potensi diri dalam mengembangkan usaha khususnya di sektor ekonomi kreatif yang saat ini menjadi peluang besar yang harus mereka manfaatkan kelak di daerahnya masing-masing di waktu yang akan datang," tuturnya.  


Ekraf tidak dilihat dari skala bisnis, melainkan dari sub sektornya yang terbagi menjadi 17 bidang, di antaranya; aplikasi, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fesyen dan lainnya.


Dalam kegiatan ini Robby menyampaikan, pentingnya mengenali potensi diri sebelum membuka suatu bisnis karena nantinya bisnis tersebut perlu dikawal dari hulu sampai ke hilir.


"Keinginan, impian, dan kemampuan (potensi) adalah lentera yang akam selalu menerangi diri kita dalam keadaan apa pun," lanjutnya.  


Nur Intan Moki mahasiswi asal Universitas Negeri Gorontalo anggota Modul Nusantara Kelompok Sadulur Kadeudeuh mengungkap, kegiatan ini dapat menambah wawasan mengenai bisnis Ekraf.


"Saya terinspirasi untuk menjadi seorang pebisnis dan semoga kita memiliki keberanian untuk memulainya," katanya.