BOGOR, CEKLISSATU - Pemuda-pemudi gabungan organisasi kepemudaan yang bernanung di KNPI Kota Bogor menilai bahwa para kepala dinas dibawah kepemimpinan Bima Arya inkonsisten lantaran banyak program-program yang digagas Bima Arya sebagai janji politiknya belum terselesaikan. 

Ketua DPD KNPI Kota Bogor, Sapta Bela Alfarabi mengatakan bahwa sebagai pemimpin seharusnya Bima Arya memprioritaskan terlebih dahulu janji-janji politiknya yang telah dituangkan dalam program kerjanya selama menjabat hampir 10 tahun.

"Wali Kota Bogor kebanyakan pansos di medsos dan klaim sudah berhasil. Kami pemuda pemudi Kota Bogor tidak tidur. Kami tahu persis apa programnya dan apa saja yang tidak terealisasi. Hari ini kami sampaikan ke publik, agar seluruh warga Bogor tahu persis seperti apa faktanya,” ucap Sapta kepada wartawan di depan Markas KNPI Kota Bogor, area GOR Padjajaran pada Jumat, 22 Desember 2023.

Baca Juga : Cek Angkutan Nataru, Dishub Lakukan Rampcek di Exit Tol Rest Area Ciawi
 
Dari catatan KNPI, lanjut Sapta, para dinas inkonsisten terhadap janji-janji Bima Arya yang tidak terealisasi hingga penghujung masa jabatannya di 2023.

Pada Periode 2014-2019, masih kata Sapta, program Bus Sekolah dan pembangunan kantor KPUD Kota Bogor sama sekali tidak terealisasi. "Nah pada periode 2019-2023 ini malah lebih banyak lagi yang berujung omong kosong," tegasnya.

Sapta menyebut bahwa Program Bogor Lancar, pun Bima Arya tidak mampu menyelesaikan konversi angkot sehingga menyebabkan kesemrautan lalulintas di ruas jalan di Kota Bogor yang masih terjadi dan menyiksa pengguna jalan.

“Lalu pembangunan Fly Over Kebon Pedes yang jelas-jelas sangat dibutuhkan masyakarat dan pembangunan Gedung Parkir di Pusat Kota Bogor, hanya menjadi omong besar tanpa realisasi," imbuhnya.

Belum lagi, sambungnya, soal penuntasan sarana transportasi di Terminal Baranangsiang dan Stasiun LRT yang hingga kini mangkrak tanpa kabar. Pada Program Merenah, Bima Arya tidak sanggup membangun pusat kuliner di tiap kecamatan sebagaimana janji manisnya.

Selain itu, Program Motekar, Bima Arya menjanjikan menciptakan 20 ribu lapangan kerja baru berkonsep kolaborasi Pengusaha, UMKM dan Profesional. 

"Namun hingga detik ini, kenyataannya nol besar. Belum lagi soal pencapaian Renovasi 20 Ribu Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tidak mencapai target. Faktanya, baru 4.444 Rumah saja yang direnovasi," ungkapnya.

Oleh sebab itu KNPI, kata Sapta, mengingatkan Wali Kota Bogor dan Wakil Wali Kota Bogor agar segera menuntaskan janji politiknya dan mengevaluasi kinerja para dinasnya. 

"Ada penyesuaian periode kepemimpinan hingga April 2024. Kami mendesak agar seluruh janji politiknya direalisasikan, terutama kepada dinas-dinas yang tidak mampu bekerja atau menuntaskan janji politik Bima Arya, lebih baik di copot saja," katanya.