JAKARTA, CEKLISSATU - Menteri BUMN, Erick Thohir bakal melakukan intervensi terhadap pengelolaan dana pensiun (dapen).

Erick mengatakan, jika tak segera dilakukan transformasi dapen BUMN, bakal terjadi ledakan besar, yang dapat menjadi bom waktu.

Selama ini dana pensiun BUMN memang dikelola sendiri oleh manajemen BUMN itu sendiri, karena hal tersebut maka banyak masalah tidak terdeteksi.

"Ini akan ledakan satu dua tahun ke depan kalau tak ada intervensi hari ini," ungkap Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin 13 Februari 2023.

Menurut erick, sudah ada peringatan pada kepengurusan dana pensiun BUMN.

Baca Juga : Tata Kelola Dana Pensiun, BUMN Gandeng KPK

Salah satu masalah yang sudah muncul dan terdeteksi adalah telah terjadinya defisit kecukupan dana dana pensiun BUMN

Jumlahnya mencapai Rp 9,8 triliun. Dia menambahkan hanya 35% dana pensiun BUMN yang masih sehat, sisanya menimbun masalah.Selama ini dana pensiun BUMN memang dikelola sendiri oleh manajemen BUMN itu sendiri, karena hal tersebut maka banyak masalah tidak terdeteksi.

"Ini sudah ada defisit yang sangat besar Rp 9,8 triliun di 2021, ini sangat besar yang terdiri dari mayoritas BUMN yang ada. Setidaknya, hanya 35% yang sehat, sisanya belum sehat," ujar Erick.

Erick sudah memberikan titahnya ke semua BUMN agar melakukan uji tuntas pengelolaan dana pensiun masing-masing perusahaan. Proses ini sudah dilakukan sejak September 2022 kemarin.

Erick mewanti-wanti jangan sampai ada dana pensiun yang digunakan untuk investasi bodong. Dia tidak ingin kasus Jiwasraya dan Asabri terulang kembali.

"Kita nggak pengin investasi dapen ini dilakukan investasi bodong lagi," tegas Erick.

Dia juga meminta agar agenda penyehatan dana pensiun dimasukkan ke dalam kontrak manajemen. Transformasi dana pensiun yang bermasalah harus menjadi prioritas perusahaan juga.