BOGOR, CEKLISSATU - Pasca ditutupnya Jembatan Otto Iskandardinata (Otista) lantaran akan direvitalisasi dan penerapan rekayasa lalu lintas tepat pada 1 Mei 2023, sejumlah titik jalan di Kota Bogor menjadi pusat kemacetan.

Berbagai masukan dan aspirasi masyarakat pun turut diterima oleh Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto dampak dari kebijakan tersebut. Menurut Atang, dirinya banyak menerima aspirasi warga dan kebanyakan aspirasi warga ini meminta Sistem Satu Arah (SSA) ditiadakan.

Baca Juga : DPD PKS Kota Bogor Jadi Partai Pertama Daftar Pengajuan Bacaleg ke KPU

"Sangat banyak aspirasi masyarakat yang kami terima dan sudah kami sampaikan juga baik secara langsung, secara pribadi maupun kelembagaan yang mereka menyayangkan kalau kemudian itu terjadi sampai tujuh bulan kedepan maka banyak juga yang meminta bahwa SSA dicoba ditiadakan, kalau memang itu dapat memenuhi solusi yang ada tentunya sangat bagus, terlebih peniadaan SSA bukan suatu hal yang tidak bisa diubah," ucap Atang kepada Ceklissatu.com pada Senin, 8 Mei 2023.

Atang mengatakan bahwa pemerintah bisa menjalankan semua opsi yang menjadi alternatif dari hasil kajian yang ada, termasuk saran masyarakat walaupun itu diluar opsi kajian yakni membuat Sistem Satu Arah (SSA) ditiadakan.

Kendati demikian, Atang menyebut bukan berarti pihaknya tidak menghormati keputusan yang sudha ada, tetapi tidak ada salahnya mencoba SSA ditiadakan. 

"Kalau ternyata SSA ditiadakan dan dapat mengurai kemacetan, bahkan diluar opsi kajian saya kira itu tidak ada masalah," jelasnya.

Kajian ini, lanjut Atang, sebagai panduan pedoman, tetapi kalau ada solusi lain yang ternyata dilapangan ditemukan kenapa tidak?. "Saya kira itu, laksanakan semua opsi alternatif dari hasil kajian, saya yakin pihak kepolisian dan pemerintah sudah menguasai hal itu. Jadi kalau memang kajian-kajian yang ada masih belum mengurai kemacetan yang terjadi, tidak ada salahnya usulan masyarakat, aspirasi untuk meniadakan SSA dan menjadikan dua arah saya kira sangat layak untuk dicoba," ujarnya.

Atang pun mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor, tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba semua opsi baik opsi yang dihasilkan dari kajian ilmiah maupun opsi diluar kajian ilmiahnya yang menjadi bagian aspirasi masyarakat.

"Kami meyakini bahwa pemerintah Kota Bogor bersama Polresta Bogor Kota dan Kodim sedang berupaya mencarikan solusi terbaik, makanya ada rekayasa lalu lintas A, B dan sebagainya, hal itu bagian dari upaya untuk mengurai persoalan yang terjadi," katanya.

Sementara itu, pantauan Ceklis Satu dilapangan, ada beberapa titik lokasi kemacetan yang mengular yakni di Simpang Jambu Dua, Simpang Ekalokasari, Jalan Lawanggintung menuju Jalan Batutulis hingga Simpang Gunung Batu. 

Kemacetan terjadi karena adanya kepadatan kendaraan akibat pengalihan arus lalu lintas di seputar SSA. Tidak sedikit warga mengeluh dan masih kebingungan dengan penyesuaian rekayasa lalin tersebut.