CIANJUR, CEKLISSATU - Puskesmas Kademangan bersama Pemerintahan Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande menggelar  kegiatan Program Perencanaan Persalinan Dan Penanganan Komplikasi, (P4K),  Sabtu, 11 Februari 2023..

Kegiatan yang berlangsung di gedung olahraga Desa Cikidangbayabang tersebut, dihadiri oleh lintas sektor dan diikuti oleh 18 orang ibu hamil beresiko tinggi.

Menurut Kepala Puskesmas Kademangan E Hanny Windylaras, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan IPM dan memaksimalkan cakupan SPM ( Setandar Pelayanan  Minimal )  untuk menekan angka kematian Bayi dan ibu. 

Baca Juga : Amankan Aset, Pemkot Bandung Bakal Pagar Kawasan GBLA

"Untuk meningkatkan IPM kita memaksimalkan cakupan SPM atau standar pelayanan minimal, nah! diantaranya adalah bagaimana kita menurunkan jumlah kematian ibu bayi di wilayah kerja puskesmas,"kata dia.

"Tercatat di tahun 2022 itu ada satu kematian bayi dan kita tidak mau lagi di tahun ini ada kematian bayi maupun ibu, sehingga langkah ini merupakan salah satu strategi untuk menurunkan jumlah kematian ibu maupun anak itu khususnya di desa Cikidangbayabang," kata E Hanny.

E Hanny menyebutkan, bahwa ada 51 ibu hamil di Desa Cikidangbayabang dan 19 Ibu Hamil beresiko maka perlu adanya pengawasan dari semua pihak.

"Ibu hamil resiko tinggi di desa Cikidang ini ada 19 orang yang satu orang sudah melahirkan Alhamdulillah selamat tinggal 18 orang lagi, nah hari ini yang hadir ada 17 orang 1 orang tidak hadir karena sedang ada kegiatan keluarga," tuturnya.

E Hanny menjelaskan bahwa sebagai informasi ibu hamil beresiko tinggi itu dapat dilihat dari sisi usia dan juga penyakit yang tengah dideritanya.

"Nah, di sini ada penilaian resiko ibu hamil yaitu dengan skor uji rohiasi jadi dilihat dari sisi usianya berapa apakah dia muda apakah terlalu tua kemudian anaknya berapa apakah banyak atau tidak, kemudian dilihat dari jarak kehamilan seperti jarak dari kehamilan pertama dengan kehamilan berikutnya itu minimal  5 tahun kalau dia kurang dari 5 tahun berarti dia masuk resiko, juga kemudian penyakit yang diderita ada  tekanan darah tinggi misalnya atau ada infeksi atau ada diare yang berulang jadi nanti dari skor itu keluar apakah dia skornya masuk kategori berat sendang atau ringan," paparnya menjelaskan.

Sementara untuk pemeriksaan selanjutnya, hanny mengatakan, bahwa akan dilakukan pemantauan ekstra dari Bidan Desa dan juga Kader Posyandu.

"Dari kegiatan ini nanti Ibu hamil 18 orang ini akan dipantau setiap minggu Dua kali oleh petugas kesehatan dua kali oleh kader," ujarnya.

Hanny juga berpesan kepada para Ibu Hamil agar selalu memeriksakan kandungannya.

"Kepada para ibu hamil kita selama masa kehamilan harus memeriksakan kondisi kesehatan kita karena kita tidak tahu apakah kita masuk resiko atau tidak. nah! ketika kita masuk resiko kan pemantauannya harus lebih ekstra,"tutupnya.