BOGOR, CEKLISSATU - Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim memastikan proyek pembangunan Bumi Ageung Batutulis atau Museum Padjajaran dapat rampung pada Desember 2023. 

Untuk memastikan semua rencana dan progres berjalan lancar, Dedie didampingi Kadisparbud Kota Bogor, Iceu Pujiati melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek tersebut.

Menurut Dedie, progres pembangunan saat ini sudah mencapai 75 persen. Dedie melihat secara fisik kontruksi bangunan utama Bumi Ageung Batutulis hampir rampung sesuai yang diharapkan. Namun, Dedie mengaku bahwa untuk bagian interior dan isi museum ini masih diperlukan pengkajian terlebih dahulu.

Baca Juga : Pemkab Bogor dan Buruh Sepakati Kenaikan UMK Sebesar 14 Persen : Kita Usulkan ke Pemprov Jabar

“Namanya museum harus ada kajian. Ini akan dilaksanakan bersama, tidak hanya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor. Melainkan lintas sektoral instansi, bahkan dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat," ucapnya pada Jumat, 24 November 2023.

Dedie mengatakan bahwa kedepan akan dikolaborasi dan disinergikan dengan museum-museum Kerjaan Padjajaran yang sudah ada lebih dulu seperti di Bandung dan Sumedang, sehingga bisa berkesinambungan benda dan narasi yang ditampilkan sebagai metode pembelajaran seni, budaya, dan sejarah.

Adapun Pemkot Bogor memiliki penataan museum ini dengan konsep panel lintasan sejarah. Pengunjung yang datang nantinya bakal diajak berkeliling dari zaman prasejarah, kerajaan, kolonial Portugis, Belanda, Jepang, hingga masa kemerdekaan.

"Belum ada kurasi, kami masih memprioritaskan tempatnya. Untuk pengkajian juga butuh anggaran dan waktu jadi mohon bersabar," ungkapnya.

Selain itu, Dedie menekankan Bumi Ageung Batutulis bisa menjadi representasi keberadaan peradaban Sunda Bogor dan menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan budaya Sunda khususnya di Bogor.

Sehingga, masih kata Dedie, pengunjung yang datang ke museum ini masyarakat bisa mengetahui embrio dari cita-cita bersama para pendahulu dan masyarakat bisa mempelajari kehebatan masa lalu dan mempersiapkan generasi mendatang yang mengenal, mencintai, dan melestarikan sejarah.

"Walaupun kami yakin ini tidak bisa mengakomodir semua kepentingan. Tapi Pemkot berharap Bumi Ageung Batutulis bisa menjadi milik bersama sehingga dapat dijaga dan dikembangkan bersama oleh budayawan, dinas, dan masyarakat," katanya.