CIANJUR, CEKLISSATU - Warga di dua Kecamatan yakni Kecamatan Bojong Picung dan Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat paska terjadinya banjir bandang pada Minggu (30/05/23) malam kini mulai membersihkan sisa lumpur yang masih menggenangi rumah mereka, Senin (01/05/23). 


Selain menggenangi rumah warga, banjir juga merusak bangunan pesantren dan sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat. 

Ustadz Aceng Hasan Sadin pengurus pesantren Riyadlul Mutawakkilin Al Musri di Kampung Cibogo 3, Desa Mekar Galih, Kecamatan Ciranjang menuturkan, banjir bandang terjadi pada 22:00 WIB dan air dari sungai Ciranjang mulai naik satu jam setelahnya. 

Baca Juga : Kebutuhan Besar Namun Jumlah Kurang, BUMN: Terbuka untuk Modernisasi KRL

"Awalnya hujan deras ya jam 22:00 WIB itu mulai banjir tapi gak terlalu besar ya, nah jam 23:00 WIB pesantren mulai banjir karena air sungai Ciranjang mulai meluap," ujarnya.

Masih kata Aceng, akibat banjir bandang ini dua bangunan asrama santri rusak dan sejumlah kendaraan roda dua dan empat rusak. Aceng juga mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena para santri belum masuk ke pondok pesantren.

"Air itu baru surut pukul 03:00 WIB , Ada dua bangunan asrama santri rusak, mobil dibelakang saya itu juga rusak. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa karena santri baru masuk ke pondok ini besok Selasa," ungkapnya.


Sementara itu, Kepala BPBD Dindin Amaludin melalui saluran telepon mengatakan pihaknya saat ini menurunkan personil untuk membantu membersihkan sisa lumpur. 


"Kita sudah turunkan personil untuk membantu pembersiha  sisa lumpur di pemukiman warga," terangnya.

Dindin mengungkapkan, akibat banjir bandang ini ada 7 Desa di Kecamatan Bojong Picung dan 5 desa  kecamatan Ciranjang teredam banjir. Selain itu kata Dindin sebuah sekolah dan Pondok pesantren serta jembatan juga rusak.


"Untuk rumah yang rusak kita masih pendataan, personil kami masih dilapangan. Selain rumah warga, sekolah Ponpes dan jembatan ada yang rusak," tutupnya.