BOGOR, CEKLISSATU - Jelang peringatan hari jadi yang ke-46 pada 5 Desember mendatang, BPJS Ketenagakerjaan bersama Pewarta Foto Indonesia (PFI) Jakarta kembali menyelenggarakan lomba fotografi jurnalistik dengan total hadiah mencapai Rp 105 juta. Gelaran tahun ini merupakan yang ke-4 sejak tahun 2019 dan telah menjadi agenda resmi tahunan BPJS Ketenagakerjaan.

Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun menjelaskan melalui lomba ini pihaknya ingin memberikan ruang bagi para jurnalis dan pegiat fotografi untuk turut serta mengedukasi masyarakat terkait risiko-risiko yang dihadapi para pekerja, serta pentingnya mereka memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Juga : Terlindungi Program JKM BPJamsostek, Ahli Waris Mahasiswa Magang Universitas IPWIJA Terima Santunan Kematian 42 Juta

Selain itu, pihaknya juga membeberkan fakta bahwa animo peserta lomba selalu meningkat setiap tahunnya

"Kami ingin melibatkan para jurnalis dan pegiat fotografi untuk ikut serta mengedukasi dan mengkomunikasikan program BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat. Oleh karena itu, kami sangat mendukung dan mengapresiasi lomba ini," kata Oni dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (5/10/2023). Lomba fotografi jurnalistik tersebut bertajuk "Kerja Keras Bebas Cemas" dengan 4 subtema, yakni dari Pekerja Ekosistem Desa, Pekerja Ekosistem Pasar, Pekerja Ekosistem E-Commerce dan Usaha Kecil Menengah (UKM), dan Pekerja Rentan.

Sebagai informasi, subtema tersebut menggambarkan seluruh ekosistem pekerja yang sedang dibangun BPJS Ketenagakerjaan dalam mewujudkan universal coverage.

"Para jurnalis dan pegiat fotografi dapat melakukan registrasi melalui bit.ly/LombaFotoBPJAMSOSTEK2023 mulai 5-31 Oktober 2023," jelas Oni. Untuk diketahui, lomba tersebut terdiri dari tiga kategori, yakni Pewarta Foto, Umum, dan Ponsel. Para peserta diperbolehkan untuk mengirim 10 karya terbaiknya yang diambil selama periode Desember 2022 hingga Oktober 2023

"Seluruh karya wajib diikutsertakan dalam kategori masing-masing. Khusus kategori umum dan ponsel, harus diunggah di Instagram pribadi dan pastikan sudah mengikuti dan mention akun instagram @bpjs.ketenagakerjaan dan @pfijakarta serta mencantumkan hashtag #kerjakerasbebascemas pada caption foto," jelas Oni.

Sebanyak 46 foto terbaik akan dipilih oleh tim juri yang terdiri dari Direktur Utama (Dirut) BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo, Ketua Umum PFI Pusat Reno Esnir, dan Kepala Fotografer Associated Press (AP) Indonesia Dita Alangkara.

Lebih lanjut, Oni mengimbau seluruh peserta untuk berhati-hati atas segala jenis penipuan serta informasi palsu terkait lomba fotografi dan jurnalistik tersebut

Saya harap masyarakat dapat memanfaatkan peluang ini dan berkesempatan untuk mengembangkan potensinya. Hati-hati terhadap segala jenis penipuan yang mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan dan PFI Jakarta karena lomba ini tidak dipungut biaya apa pun," tambah Oni.

Terpisah, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bogor Kota, Dolik Yulianto turut mendukung lomba fotografi jurnalistik yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan tersebut. Dolik berharap para jurnalis dan pegiat fotografi, khususnya yang ada di Kota Bogor ikut berpartisipasi dalam lomba yang bertemakan "Kerja Keras Bebas Cemas" tersebut.

"Ini merupakan suatu bentuk kreatifitas yang dapat dijadikan sebagai media komunikasi dan edukasi oleh para jurnalis dan pegiat fotografi atas dukungan terhadap program BPJS Ketenagakerjaan. Melalui tema 'Kerja Keras Bebas Cemas', mari bersama-sama dan berkolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam mewujudkan universal coverage, khususnya di Kota Bogor," pungkas Dolik