SITUBONDO, CEKLISSATU - Polisi memastikan temuan 5.000 detonator bom di perairan Situbondo tak ada kaitannya dengan dugaan aksi teroris untuk mengancam gelaran puncak KTT G20 di Bali yang akan digelar pada 15-16 November 2022.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan operasi penggagalan pengiriman bom ikan itu dilakukan Ditpolairud Polda Jatim pada Rabu 9 November. 

Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh Tim Opsnal Ditpolairud Polda Jatim 5.000 unit detonator itu hendak dipakai pelaku yang memang ahli merakit bom ikan. 

"Ditemukan di Perairan Situbondo sekitar pukul 16.00 WIB di Pelabuhan Jangkar," kata Dirmanto, Jumat 11 November 2022.

Apalagi, informasi tersebut diterima di tengah upaya pengetatan pengamanan menjelang pelaksanaan KTT G20 di Bali.

Setelah menerima informasi itu, tim meluncur ke lapangan mencari kebenaran informasi hingga menemukan kapal mencurigakan dari Pulau Ra'as, Madura.

Baca Juga : Tim Pengamanan KTT G20 Gagalkan Pengiriman 5000 Detonator di Pelabuhan Jangkar

Saat itu terduga pelaku menyamar sebagai nelayan. Strategi yang sama dilakukan petugas kepolisian dengan melakukan penyamaran secara tertutup.

Pria bernama Mastur asal Pulau Ra'as itu berhasil diamankan. Kapalnya turut digiring dan diperiksa di Pelabuhan Jangkar, Situbondo.

Dalam penggeledahan yang dilakukan pada kapal yang digunakan pelaku ditemukan 5.000 detonator aktif yang disamarkan dalam 2 kardus mi instan.

Tidak hanya itu, polisi juga mengamankan 2 ponsel milik pelaku dan sebuah kunci mobil Chevrolet warna merah.

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pelaku diketahui merupakan seorang residivis kasus yang sama. Saat ini yang bersangkutan masih diperiksa di Ditpolairud Polda Jatim.