JAKARTA, CEKLISSATU - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menghapus siaran TV Analog dan diganti ke siaran TV digital sejak Rabu, 2 Oktober 2022.

Kemenkominfo mengapresiasi seluruh pengelola stasiun siaran televisi yang telah mematikan siaran analog di berbagai wilayah termasuk Jabodetabek. 

Staf Khusus Menteri Kominfo RI, Rosarita Niken Widiastuti menuturkan, migrasi penyiaran televisi dari analog ke digital memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, lembaga penyiaran, maupun negara. Salah satunya adalah kualitas gambar televisi menjadi lebih bersih dan jernih.

"Masyarakat akan menikmati kualitas siaran TV yang lebih baik karena gambarnya lebih bersih, suaranya lebih jernih dan teknologi yang lebih canggih," Ungkapnya saat diskusi publik virtual, Sosialisasi ASO dan seremoni penyerahan STB untuk wilayah Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor, Selasa 15 November 2022.

Baca Juga : Pembagian STB Gratis di Bogor Mandek, Bima Arya: Saya Akan Telusuri

Menurutnya, masyarakat juga bisa merasakan manfaat lain, yaitu banyaknya pilihan konten siaran yang bisa dinikmati secara gratis.

"Siaran TV Digital bersifat free-to-air dan bukan TV berlangganan. Jadi masyarakat tidak perlu berlangganan ataupun menggunakan kuota paket data internet," jelasnya.

Selain itu, manfaat bagi lembaga penyiaran adalah industri penyiaran menjadi lebih siap untuk bersaing di era konvergensi melalui adopsi teknologi baru dan pemanfaatan multi kanal siaran.

"Investasi juga akan lebih efisien dalam jangka panjang, sejalan dengan potensi pemanfaatan infrastruktur bersama di era TV digital," terangnya. 

Di sisi lain, peralihan siaran TV analog ke digital juga memberikan manfaat besar bagi negara. Keuntunganya akan menghasilkan penggunaan spektrum frekuensi 700 MHz yang lebih efisien. Peralihan itu menghasilkan digital dividen pemanfaatan spektrum frekuensi radio.

"Yang dapat digunakan untuk mewujudkan internet cepat yang lebih merata, efek berganda di sektor ekonomi digital, dan memberikan tambahan pemasukan APBN dari sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Selain itu juga akan terjadi potensi peningkatan PDB yang signifikan," tuturnya.

Sementara itu, Anggota Komisi 1 DPR RI, Sjarifuddin Hasan mengapresiasi langkah ASO ini dan menghimbau kepada generasi muda untuk meningkatkan kreativitas sehingga nilai ekonomi digital bisa bertambah. 

"Terutama generasi muda untuk sama sama meningkatkan kreativitas untuk menambah nilai ekonomi ditigal, karena dengan siaran tv digital, infrastruktur internet akan ditambah dan ini akan membuka kesempatan yang luar biasa untuk generasi muda dalam hal peluang usaha," ujarnya.