DEMAK, CEKLISSATU – Sampai saat ini banjir yang terjadi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah semakin meluas. Sebelumnya ada 25 desa terdampak, kini menjadi 44 desa yang tersebar di delapan kecamatan.

Diketahui, banjir disebabkan adanya air yang meluap serta jebolnya tanggul sungai semakin meluas.

"Kedelapan kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Demak ada tiga kelurahan, Sayung ada 12 desa, Mranggen lima desa, Karangawen empat desa," ungkap Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak, M. Agus Nugroho Luhur P. 

"Dempet lima desa, Karanganyar dua desa, Wonosalam satu desa, dan Guntur ada 12 desa," tambahnya.

Baca Juga : Banjir Terjang Kabupaten Cirebon, BPBD Jabar: 42.216 Rumah Warga Terendam

Ia menyebutkan, banjir di Kabupaten Demak awalnya karena curah hujan tinggi pada Rabu (13/3) malam. Sehingga, memengaruhi debit air di wilayah hulu ke hilir meningkat, mengakibatkan beberapa daerah di Demak terdampak banjir.

Kemudian terdapat tanggul sungai di Desa Menur, Kecamatan Mranggen, yang jebol sehingga mengakibatkan permukiman warga terdampak

BPBD bersama sejumlah pihak terkait juga sudah melakukan evakuasi warga ke tempat pengungsian, baik di balai desa, pondok pesantren, tempat ibadah, serta rumah warga.

"Untuk jumlah pengungsi semakin bertambah. Data BPBD per 15 Maret pukul 19.00 WIB, jumlah warga yang mengungsi meningkat menjadi 2.163 orang dari sebelumnya hanya 499 jiwa," jelas Agus.

Baca Juga :   Kereta Api Jalur Pantura Alami Pembatalan, KAI: Jalur Rel di Wilayah Semarang Terendam Banjir

Selain rumah warga yang terdampak banjir, tercatat ada 73 sarana ibadah, 10 fasilitas kesehatan, 30 sarana pendidikan, dan 10 perkantoran juga terdampak

BPBD Demak juga berupaya melakukan evakuasi warga yang menginginkan dievakuasi, termasuk menyiapkan dapur umum dan mengupayakan penyiapan kebutuhan para pengungsi.

"Mulai dari tikar, kasur, selimut, obat-obatan, sembako, pakaian, serta air bersih," tuturnya.

Terkait tanggul jebol maupun limpas, lanjut dia, juga dilakukan upaya penanganan darurat. 

Termasuk tanggul aliran Sungai Jeratun di Desa Tugu Ngemplik, Kecamatan Karanganyar, yang melimpas ke permukiman warga di Desa Ketanjung.

Selain itu, juga dilakukan upaya penguatan tanggul Sungai Wulan juga masih dilakukan demi mencegah tanggul jebol.