JAKARTA, CEKLISSATU – Perokok aktif yang ingin menngurangi kebiasaannya biasanya memilih untuk beralih ke vape atau rokok elektrik.

Rokok elektrik dianggap lebih aman karena tidak memiliki kandungan tembakau, namun Vape terdiri dari tabung yang berisi cairan nikotin, perasa buah, dan bahan kimia lainnya.

Beberapa orang beranggapan, efek rokok elektrik atau vape cenderung lebih ringan dibandingkan rokok konvensional.

Namun, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa penggunaan Vape dapat memicu adanya peradangan paru-paru atau penyakit bronkitis.

Baca Juga : Cegah Kecanduan Nikotin Remaja, Pemerintah Australia Larang Tegas Vape

Penelitian yang dilakukan oleh kelompok peneliti dari Ohio State University Wexner Medical Centre yang dipublikasikan oleh British Medical Journal itu untuk mengetahui dampak penggunaan rokok elektrik atau vape bagi manusia.

Bronkitis adalah sebagai peradangan saluran napas di paru-paru, seringkali disebabkan oleh kebiasaan merokok.

Baca Juga : Iklan Rokok dan Vape di Swiss Bakal Diatur Lewat Undang-Undang

Gejalanya berupa nyeri dada saat batuk, batuk berlendir bening keputihan, kuning atau hijau, serta sesak napas.

Dari hasil penelitian teersebut, bahwa terdapat 81 persen orang yang menggunakan Vape lebih rentan dalam mendapatkan penyakit mengi dalam waktu satu bulan secara rutin.