JAKARTA, CEKLISSATU - Pertumbuhan teknologi informasi saat ini sangat pesat, dilihat dari banyak pola kehidupan yang diubah menjadi berbasis digital

Pola kehidupan saat ini sangat mudah berubah, bahkan sulit diprediksi kedepannya makanya disebut disruptif. 

Teknologi dan kemajuannya yang pesat sangatlah membantu kehidupan manusia, bahkan dengan kemajuan teknologi yang adapun bisa menciptakan peluang untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah tanpa harus meningglkan rumah sekalipun.

Namun mungkin tanpa kita sadari, teknologi yang ada saat ini bisa berubah menjadi sebuah ancaman tersendiri,jika teknologi tersebut tidak mampu dikelola dan justru menguasai kita.

Baca Juga : Promosi Mudah dengan Teknologi Digital, Bisnis Online MenjanjikanBaca Juga : Beri KUR dengan Bunga Rendah, Tekad BRI Bebaskan UMKM dari Rentenir

Untuk mengurangi dan memperkecil ancaman dunia digital, masyarakat diajak untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan data pribadi di dunia digital

Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) bersama DPR, mengadaka seminar literasi digital dengan tema “Menggelorakan Cita-Cita Kemerdekaan di Ruang Digital”. 

Anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Fraksi PDI Perjuangan, Koeswanto mengatakan, dalam rangka mendukung gelora cita-cita kemerdekaan di ruang digital, DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta selalu mendorong kegiatan-kegiatan yang bersifat positif melalui pemberdayaan masyarakat melalui media digital.

“Media digital sangat penting dalam proses pengenalan nilai-nilai kebangsaan dan nusantara,” kata dia.  

Menurut Koeswanto, hal itu diyakini karena tidak terbatasnya cakupan ruang digital

“Sehingga memudahkan masyarakat maupun pemerintah agar bersama-sama mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya. 

Sementara itu Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana, Budhi Widi Astuti mengatakan, pentingnya literasi digital dilakukan. 

“Hal itu untuk memberikan pemahaman baru terkait penggunaan gawai,  agar setiap orang tidak hanya sebatas pada mengoperasikan gawai,  tetapi lebih daripada itu, erkait kerangka kerja literasi digital,” kata Budhi. 

Kerangka literasi digital antara lain kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras.

Selain itu, masyarakat diharapkan mampu membaca, menguraikan dan membiasakan serta membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika pada kehidupan sehari-hari.

“Menumbuhkembangkan Nilai-Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di Ruang Digital, Kecakapan/kompetensi yang mengacu pada kemampuan individu untuk menginisiasi, mengelola, memimpin komunitas digital dan aktivitas digital,” ucapnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi I DPR, Mohammad Idham Samawi mengatakan, hanya Pancasila yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, bahasa dan agama dan Pancasila tidak berbenturan dengan agama dan adat istiadat di seluruh Indonesia. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam yang melimpah, maka dari itu Pancasila berperan penting dalam menjaga kesatuan bangsa Indonesia beserta seluruh sumber daya alamnya dari tangan asing.

“Pergerakan media pada saat ini sudah beralih ke media sosial dan ruang digital dimana sudah tidak ada lagi batasan ruang dan waktu, adapun ancaman-ancaman di ruang digital terdapat narasi-narasi yang bisa memecah belah bangsa yang terserbar secara terstruktur, sistematis dan masif,” kata Idham.

Menurut dia,  kita harus menerapkan nilai-nilai Pancasila di setiap silanya dalam kehidupan kita sehari-hari, dimulai dari hal-hal terkecil kita termasuk di ruang digital.

Terakhir, Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegas bahwa kita berada di era percepatan trasnformasi digital.

“Diperlukan kolaborasi yang baik masyarakat dengan pemerintah agar masyarakat tidak tertinggal dalam proses percepatan transformasi digital,” tutupnya.