JAKARTA,CEKLISSATU - Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina, UNRWA terus mengingatkan dunia bahwa kebutuhan dasar di Gaza semakin habis.

Diketahui bahwa Israel telah memberlakukan blokade total terhadap Gaza sejak konflik dengan Hamas dimulai.

Salah satu krisis terbaru adalah pasokan air bersih. UNRWA sangat khawatir akan kesehatan rakyat Gaza yang terancam akibat kekurangan air bersih.

Air habis untuk 2 juta orang. Anak-anak meminum air kotor," ujar Juliette Touma, direktur komunikasi UNRWA pada Rabu (18/10).

"Waktu benar-benar semakin habis untuk rakyat Gaza," tambahnya.

Touma mengatakan jika Israel terus melakukan serangan melalui jalur darat ke Jalur Gaza, kemungkinan lebih banyak orang akan kehilangan nyawa.

Pada situs resmi UNRWA, disampaikan bahwa risiko meningkatnya penyebaran penyakit akibat kurangnya air bersih dan sanitasi yang buruk. UNRWA juga mencatat bahwa sejak 7 Oktober, bantuan masih belum bisa mencapai Gaza, baik dari UNRWA maupun organisasi kemanusiaan lainnya.

Terkait jumlah korban, UNRWA mengacu pada laporan dari Kementerian Kesehatan di Gaza yang menyebutkan bahwa sekitar 3.000 orang tewas sejak 7 Oktober 2023, sementara sekitar 12.500 orang lainnya mengalami luka. Selain itu, 14 staf dan personel UNRWA meninggal dunia.

Kondisi di Tepi Barat juga memaksa UNRWA untuk menghentikan semua operasinya.