Banjir di Slovenia Sebabkan 6 Orang Tewas Hingga Rumah Hanyut

JAKARTA, CEKLISSATU - Slovenia mengalami banjir terburuk, sebabkan enam orang tewas. Serta menghanyutkan rumah-rumah dan menyumbat desa-desa dengan puing-puing, kata pihak berwenang dan media pada Senin (7/8/2023).

Kerugian akibat hujan lebat di negara Alpen, menjadi penyebab kerusakan bangunan dan jembatan yang ditaksir sebesar 500 juta euro ($549 juta). Karena, sudah melanda dua pertiga wilayah selama berhari-hari.

"Kerusakan material tidak begitu penting. Yang penting adalah kami menyelamatkan nyawa kami tepat waktu," kata Drago Hudofisk, di desa Prevalje dekat perbatasan dengan Austria, menyaksikan rumahnya lenyap dalam lumpur pada akhir pekan. Dikutip dari Reuters.

Kita semua tahu bagaimana keadaannya, ini terjadi di seluruh dunia," tambah Hudofisk, yang rumah keluarganya yang beranggotakan delapan orang tersapu oleh sungai. "Kamu tahu, alam melawan segala sesuatu (yang kita lakukan). Air memiliki kekuatan, ia menghancurkan segalanya,"

Dalam proses evakuasi, Tentara, Petugas Pemadam Kebakaran, dan Penyelamat berusaha lakukan penyelamatan ribuan orang dari rumah-rumah di sekitar barat laut dan tengah Slovenia.

Sejak Jumat, enam orang tewas akibat banjir, menurut kantor berita negara STA mengutip polisi, termasuk dua pria Belanda yang diyakini tersambar petir dan empat warga Slovenia juga tewas atau tenggelam dalam kekacauan itu.

Warga desa di sepanjang sungai Mura harus dievakuasi pada Minggu malam setelah sebagian tanggul runtuh, lalu Badan Lingkungan Slovenia mengatakan banjir mulai surut pada Senin.

Pihak berwenang di resor ski Kranj memperingatkan bahwa pipa limbah yang rusak berisiko mencemari sungai Sava yang juga mengalir melalui Kroasia, Bosnia dan Serbia.

Dalam kesulitan yang dialami oleh negara Slovenia, Uni Eropa menawarkan mesin berat dan unit teknik. Slovenia juga meminta helikopter, tentara, dan jembatan prefabrikasi dari aliansi militer NATO

Dari negara Kroasia dan Hungaria menyediakan bantuan helikopter untuk membantu negara Slovenia, dan Jerman mengirimkan tim perlindungan sipil.