JAKARTA,CEKLISSATU - Banjir bandang melanda Kota New York usai hujan deras selama satu minggu. Banjir ini telah menyebabkan lumpuhnya layanan kereta bawah tanah, apartemen tergenang, dan danau-danau kecil bermunculan.

Curah hujan mencapai hampir delapan inci (sekitar 20 cm) di beberapa daerah padat penduduk Kota New York. Menurut ramalan cuaca, hujan deras belum menunjukkan tanda akan berakhkir.

Gubernur New York, Kathy Hochul, memperingatkan keadaan darurat di Kota New York, Long Island, dan Lembah Hudson. Pasukan Garda Nasional telah dikerahkan untuk membantu mengatasi bencana ini. 

Di beberapa daerah seperti Mamaroneck di Westchester County, petugas darurat menggunakan rakit karet untuk menyelamatkan warga yang terjebak dalam bangunan terendam banjir.

Dampaknya juga terasa pada transportasi umum, dengan sistem kereta bawah tanah dan layanan kereta komuter Metro Utara mengalami gangguan besar. 

Beberapa jalur kereta bawah tanah ditangguhkan dan banyak stasiun ditutup. Rute bus juga mengalami keterlambatan yang signifikan, memaksa penumpang terjebak berjam-jam.

Para pejabat telah memperingatkan warga New York untuk menghindari perjalanan kecuali dalam keadaan darurat. Meskipun banjir telah melanda, sekolah umum di kota tetap beroperasi, meskipun beberapa bangunan sekolah mengalami banjir.

Namun, distrik pinggiran kota Bronxville di utara New York memutuskan untuk memulangkan siswa lebih awal karena kondisi banjir yang semakin parah.

Wali Kota New York, Eric Adams, mengklaim bahwa semua tindakan pencegahan yang diperlukan telah diambil.

Pemanasan global dianggap sebagai salah satu faktor yang berkontribusi pada pola cuaca ekstrem semacam ini, menurut ilmuwan iklim.