CIANJUR, CEKLISSATU - Rumah Sekretaris Desa (Sekdes) Sukasari, Kecamatan Cilaku, Cianjur, mendapat bantuan dana sebesar Rp 30 juta untuk perbaikan rumah rusak. Padahal, rumahnya yang berlantai dua tidak mengalami kerusakan pada saat diguncang gempa magnitudo 5,6 pada 21 November 2021 lalu. 

Bantuan yang dinilai tidak tepat sasaran ini lantas memicu aksi protes warga, terutama mereka yang mengaku korban gempa dan rumahnya rusak. Aksi warga itu direkam sehingga videonya viral di media sosial. 

Dalam rekaman vidio berdurasi 45 detik itu tampak seorang warga meluapkan kekecewaannya karena bantuan dana rehab rumah untuk korban gempa tidak tepat sasaran. Sementara masih banyak warga yang rumahnya rusak namun tidak terdata sebagai penerima bantuan.

Kepala Desa Sukasari, Deden Supriatman membenarkan warga terus berdatangan karena kecewa rumah aparatur desa yang tidak kena dampak gempa justru malah mendapatkan bantuan dana. 

Namun Deden sudah menjelaskan kepada warga, bahwa pihak desa tidak pernah mengintervensi terkait verifikasi data terkait calon penerima korban gempa.

“Saya juga kedatangan warga ke kantor, tapi saya jelaskan saya tidak intervensi soal verifikasi data. Mertua saya saja rumahnya rusak belum masuk datanya,” ujar Deden saat dihubungi melalui telepon WhatsApp, Kamis, 15 Desember 2022.

Terkait adanya kabar bahwa Sekdes menerima bantuan uang perbaikan rumah, pihaknya berjanji akan mengalihkan dana tersebut kepada warga yang berhak.

"Karena sudah terlanjur terdata, nanti saya yang akan memegang buku rekening yang bersangkutan untuk dialihkan ke warga terdampak gempa," ungkapnya. 

Menyikapi masalah ini Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan dengan santai akan dilakukan verifikasi ulang.

”Ajukan saja nanti untuk verifikasi ulang,” singkatnya.